Home / Hukum

Senin, 27 November 2023 - 17:27 WIB

Polda Jambi Bantah Kumpulkan Nama Warga Penolak Stockpile Aurkenali

Kepala Bidang Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto

Kepala Bidang Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto

Kepala Bidang Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto

JAMBIBRO.COM – Nama Polda Jambi dibawa-bawa, terkait penolakan pembangunan stockpile di kawasan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Seorang warga di Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi itu merasa terancam. Dia diminta tidak ikut-ikutan menolak stockpile yang akan dibangun oleh PT Sinar Anugerah Sejati (SAS) itu.

Warga yang minta namanya dirahasiakan tersebut, merasa ditakut-takuti oleh Ketua RT 21 Desa Mendalo Darat, Saidin. Apalagi Saidin menyebut nama-nama warga yang menolak stockpile sudah sampai di polda.

Menanggapi keresahan warga itu, Kapolda Jambi melalui Kabid Humas Kombes Pol Mulia Prianto, menyatakan Polda Jambi tidak pernah menghalang-halangi hak warga untuk mengeluarkan pendapat.

Baca Juga  Dampak Industri Batu Bara Mengerikan, Pemerintah Jangan "Pasang Badan"

“Sepanjang sesuai dengan aturan yang ada. Tidak benar Polda Jambi mengumpulkan nama-nama warga yang menolak pembangunan stockpile batu bara,” kata Mulia, Senin, 27 November 2023.

Ditanya sikap Polda Jambi terkait nama institusi Polri dibawa-bawa dalam polemik stockpile Aurkenali, Mulia tidak menjawab

Seperti diberitakan, gerakan menolak pembangunan stockpile batu bara di kawasan Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi semakin meluas.

Penolakan pembangunan stockpile oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) itu tidak saja datang dari warga Aurkenali. Tapi juga dari Desa Mendalo Darat dan Mendalo Laut, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi.

Baca Juga  Kapolda Jambi Silaturahmi dengan Kyai Haji Ahmad Mubarok

Berbagai aksi dan upaya sudah dilakukan warga, agar terminal penumpukan batu bara tidak dibangun di sekitar Aurkenali. Banyak dampak negatif yang membuat warga takut pada keberadaan stockpile itu.

Warga dari Kabupaten Muarojambi yang mengikuti aksi penolakan stockpile mulai merasa tidak nyaman. Seorang warga mengaku ditakut-takuti oleh perangkat RT-nya.

Seorang warga yang minta namanya tidak ditulis mengaku bertemu Saidin, Ketua RT 21 Desa Mendalo Darat. Dia disarankan tidak ikut-ikutan menolak stockpile.

Warga yang rumahnya berada di jalur menuju stockpile ini merasa ditakut-takuti oleh Saidin. Apalagi dia diberitahu bahwa nama-nama warga yang menolak sudah di tangan kepolisian.

Baca Juga  Tak Kapok-kapok… Narapidana Kendalikan Jaringan Narkoba dari Penjara

“Saya ditakut-takuti. Ketua RT itu bilang saya jangan ikut-ikutan aksi. Katanya nama saya sudah dicatat di polda,” ungkap warga itu.

Ketua RT 21 Desa Mendalo Darat, Saidin, membantah melakukan pengancaman. Dia mengaku hanya mengingatkan warganya, agar tidak sampai mendapat masalah.

Saidin mendapat informasi dan pesan dari temannya, agar mengingatkan warganya tidak ikut-ikutan menolak stockpile yang akan dibangun PT SAS.

Saidin mengingatkan warganya karena dia ketua RT. Dia tidak melarang warga yang menolak pembangunan stockpile tersebut.

“Silahkan ikut (menolak), saya tidak melarang. Itu hak dia,” ujar Saidin yang dihubungi melalui telepon. ***

Share :

Baca Juga

Hukum

Polisi Jangan Bikin Pelanggaran Kalau Mau Dihargai Pimpinan

Hukum

Polri untuk Masyarakat, Jaga Kondusivitas dan Pelayanan

Hukum

Jelang Tahapan Pencalonan, Bawaslu Jambi Gelar Rakor Sentra Gakkumdu

Hukum

OJK Terbitkan Tiga Peraturan Perkuat Bank Perekonomian Rakyat

Berita Utama

Stockpile Batu Bara Terbakar, Polda Jambi Minta Penjelasan Pemilik IUP dan Lahan, DLH Ambil Sampel Kualitas Udara

Hukum

Polda Jambi Siap Bantu OJK Lindungi Masyarakat dari Pinjol dan Investasi Bodong

Berita Utama

Resmi Jabat Wakapolda Jambi, Brigjen Mirza Mustaqim Balik Kampung

Hukum

Jembatan Batanghari I Rusak Ditabrak Tongkang Batu Bara, Al Haris: Harus Ganti !