Home / Berita Utama / Daerah

Jumat, 8 Maret 2024 - 06:59 WIB

Duit APBD Terbatas, Bupati Romi Bangun Jalan Gandeng Swasta

Salah satu infrastruktur jalan di Kabupaten Tanjungjabung Timur yang dibangun bersama pihak swasta | dok

JAMBIBRO.COM – Tak bisa dipungkiri, banyak daerah di Indonesia mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam pembangunannya. Walau ada dana tambahan, dari APBD provinsi maupun APBN, pasti tidak cukup. Jarang yang mampu mengajak swasta ikut berpartisipasi membantu anggaran.

Kabupaten Tanjungjabung Timur beda dengan daerah lain. Dalam beberapa tahun belakangan, bupatinya, Romi Hariyanto, proaktif menggandeng pihak swasta berkolaborasi mengatasi tingginya tuntutan masyarakat di tengah terbatasnya kemampuan keuangan daerah.

Tahun ini, Romi menggandeng PetroChina International Jabung Ltd, untuk membangun ruas jalan Geragai – Mendahara. Tak tanggung-tanggung, tahun ini juga dipastikan terbangun jalan rigid beton sepanjang enam kilometer itu. Anggarannya cukup fantastis, Rp.48 miliar.

Jalan rigid beton itu mencakup lanjutan dari Simpang Empat Blok D menuju Mendahara sepanjang tiga kilometer. Lalu dari Simpang Empat Blok D ke Desa Pandan Lagan sepanjang tiga kilometer.

Kedua ruas jalan ini merupakan lanjutan dari ruas sebelumnya yang selesai dibangun tahun lalu sepanjang 1,9 km. Juga meneruskan rencana terhubungnya dengan tiga kilometer yang juga dibangun PetroChina dari Mendahara Ilir ke Geragai pada 2021.

Baca Juga  Romi Larang Camat Tinggalkan Wilayah, Kecuali Sangat Urgen

Ruas jalan Mendahara – Geragai panjangnya sekitar 43,3 km. Ruas ini vital, sebagai jalur utama barang dan orang di 16 desa dan dua kelurahan. Untuk membangun rigid beton dengan total ruas itu, dibutuhkan dana sekitar Rp.346 miliar.

“Mengandalkan APBD jelas tak kuat. Karena itu kami mendorong partisipasi teman-teman swasta. Alhamdulillah dengan komunikasi yang baik, akhirnya kita satu persepsi tentang semangat mempercepat ketersediaan infrastruktur,” beber Romi di kantornya.

Tak hanya PetroChina, Romi juga berhasil menggandeng sejumlah swasta lainnya, untuk ikut aktif mendukung pembangunan Tanjungjabung Timur. Bank Jambi, misalnya. Beberapa kali bank daerah itu menggelontorkan anggaran membantu pembangunan sekolah dan sarana umum lainnya.

Bahkan, untuk urusan tanggap darurat, seperti penanganan darurat ruas jalan yang macet akibat hujan, Romi kerap mengajak sejumlah perusahaan perkebunan yang beroperasi di sekitar ruas jalan tersebut bergotong royong mengatasi kemacetan.

Baca Juga  Romi Hariyanto Apresiasi Kontribusi Bank Jambi untuk Masyarakat Tanjabtim

“Kalau ada kemacetan, biasanya teman-teman perusahaan sekitar support material. Kami kerahkan alat berat agar kemacetan segera terurai. Bahkan di ruas jalan provinsi pun kami beberapa kali berkolaborasi mengatasi kemacetan,” kata Kepala Dinas PUPR Tanjabtim, Dedi Novrianika.

Soal kolaborasi pemerintah dan swasta, Romi mengatakan hal itu sangat niscaya dilakukan, sepanjang kedua belah pihak menempatkan posisi kesetaraan sebagai mitra. Tidak ada yang lebih dominan, sepanjang sama-sama satu persepsi bahwa kepentingan masyarakat harus diutamakan.

Beberapa catatan soal komunikasi Romi dan swasta terdeteksi di jejak digital. Pada 2017, saat Pemkab Tanjabtim tuan rumah MTQ ke-37 Provinsi Jambi, dengan keras dia menolak rencana bantuan sebuah perusahaan raksasa karena dianggap tak sepadan.

Penolakan itu diungkapkan Romi dari podium utama, saat dia menyampaikan laporan pelaksanaan acara. Teranyar, tahun lalu Romi mengumbar kemarahan soal komitmen perusahaan besar lainya yang dianggap tak berjalan.

Baca Juga  Pemkab Tanjabtim Bakal Buka Penerimaan CPNS dan PPPK

Romi tercatat beberapa kali secara vulgar mengungkap kekecewaannya pada perusahaan swasta di daerah itu, dalam konteks peran serta soal pembangunan. Meski terlihat kasar, sikap Romi harus dimaknai bahwa dia clear dan tidak cawe-cawe.

“Kalau dia bermain, mana berani dia bersikap seperti itu,” kata Pengamat Komunikasi di Jambi, Drs H Mursyid Sonsang M.Pd, kemarin.

Ketua PWI Provinsi Jambi periode 2007 – 2012 dan 2012 – 2017 ini juga sepakat soal pernyataan Romi, bahwa soal kemacetan akibat angkutan batu bara yang selalu viral di Jambi, bisa diselesaikan andai saja pemegang kebijakan tidak “bermain”.

“Saya kira apa yang disampaikan Romi itu bentuk komitmennya. Melihat rekam jejak hubungan Romi dan sejumlah swasta, saya yakin komitmen itu akan dia pegang sebagai prinsip,” ujar Tokoh Pers Jambi yang turut mendirikan JMSI dan SMSI Pusat itu. | DIA

Editor : Doddi Irawan

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Al Haris Lantik Ratusan Pejabat Pemprov Jambi

Berita Utama

Dansat Brimob, Kabid Propam, Dirbinmas, Dirlantas dan Kapolres Tebo Diserahterimakan

Daerah

KPU Batanghari Buka Pendaftaran Seleksi Panitia Pemungutan Suara

Berita Utama

Usman Ermulan Desak Pemerintah Cepat Atasi Kemacetan di Jembatan Batanghari 1

Daerah

Ketua DPRD Tanjungjabung Barat Sambut Kedatangan Kapolres Baru

Berita Utama

Sepanjang Tahun 2023 Polda Jambi Selamatkan Rp.90 Miliar Uang Negara

Berita Utama

Kelompok Belajar Adat Eco Pakai Paling Aktif se-Provinsi Jambi

Berita Utama

Seru… Tentara dan Polisi Ikut Grasstrack dan Motocross Piala Panglima TNI