JAMBIBRO.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih sebagai anggota Komite Eksekutif Organisasi Dana Pensiun Dunia, atau International Organisation of Pension Supervisors (IOPS) periode 2025-2026.
Keputusan ini diumumkan dalam IOPS Annual General Meeting (AGM), di Bali, Selasa, 19 November 2024, setelah melalui periode nominasi dan pemungutan suara oleh anggota IOPS.
IOPS didirikan pada 2004. Organisasi internasional ini menghimpun pengawas dana pensiun dari berbagai negara. IOPS dibentuk atas inisiatif Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), dan International Network of Pension Regulators and Supervisors (INPRS).
IOPS memiliki 92 anggota dan observers yang mewakili badan pengawas dana pensiun dari 84 yurisdiksi dan wilayah di seluruh dunia.
Indonesia menjadi anggota IOPS sejak pengawasan dana pensiun di bawah Kementerian Keuangan, kemudian beralih ke OJK sejalan berpindahnya kewenangan pengawasan dana pensiun.
Terpilihnya OJK sebagai anggota Komite Eksekutif IOPS menandai komitmen Indonesia lebih aktif dalam perumusan kebijakan dana pensiun global yang inklusif dan berkelanjutan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengungkapkan, OJK akan memanfaatkan momentum ini dengan belajar dari praktik terbaik secara internasional, serta berkontribusi pada solusi inovatif untuk tantangan global.
“Indonesia siap memberikan perspektif baru dalam kebijakan dana pensiun dunia. Kami percaya kolaborasi antarnegara anggota IOPS menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan global, dan memperkuat industri dan sistem dana pensiun di setiap negara,” ujar Ogi.
Komite Eksekutif IOPS periode 2025 – 2026 meliputi:
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia
2. Australian Prudential Regulation Authority (APRA), Australia
3. Brazilian Pension Funds Authority (PREVIC), Brazil
4. Croatian Financial Services Supervisory Agency (HANFA), Kroasia
5. Federal Financial Supervisory Authority (BaFin), Jerman
6. Pension Fund Regulatory and Development Authority (PFRDA), India
7. National Commission of the Retirement Savings System (CONSAR), Mexico
8. National Bank of Slovakia, Slovakia
Di samping itu, Astrid Ludin dari Financial Sector Conduct Authority (FSCA), Afrika Selatan, terpilih sebagai Presiden IOPS untuk periode yang sama. Sementera Angela Mazerolle dari Canadian Association of Pension Supervisory Authorities (CAPSA), Kanada sebagai Wakil Presiden.
Ogi menekankan, keanggotaan Indonesia di Komite Eksekutif IOPS tidak hanya sebagai penghargaan bagi OJK, tapi juga bukti kontribusi Indonesia dalam skala internasional.
“Keterlibatan OJK di Komite Eksekutif IOPS memperkuat kapasitas pengawasan dana pensiun nasional, dan menciptakan peluang berkontribusi pada pengembangan kebijakan global yang lebih progresif dan relevan,” katanya. | REL