Home / Ekobis

Minggu, 27 Juli 2025 - 12:05 WIB

OJK Perkuat Tata Kelola Melalui Pengembangan SI-GRC Terintegrasi

Mahendra Siregar pada peluncuran SI-GRC dalam kegiatan RQO Forum 2025, di Jakarta, Kamis lalu | ojk

Mahendra Siregar pada peluncuran SI-GRC dalam kegiatan RQO Forum 2025, di Jakarta, Kamis lalu | ojk

JAMBIBRO.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat tata kelola organisasi melalui penguatan fungsi audit internal, manajemen risiko, pengendalian kualitas, serta penegakan integritas.

OJK meluncurkan Sistem Informasi Governance, Risk, and Compliance (SI-GRC), untuk mendukung tugas-tugas OJK mengatur dan mengawasi sektor jasa keuangan.

Peluncuran SI-GRC dilakukan pada kegiatan Risk and Quality Officer (RQO) Forum 2025 secara hybrid, di Jakarta, Kamis lalu. RQO Forum 2025 mengusung tema “Everything Everywhere All at Once: An Integrated Approach to GRC”.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyampaikan, OJK sebagai regulator perlu memperkuat ketahanan industri jasa keuangan terhadap volatilitas ekonomi global melalui peningkatan manajemen risiko yang cermat, termasuk manajemen risiko siber yang adaptif melalui investasi berkelanjutan pada infrastruktur dan SDM.

Baca Juga  Pentingnya Kolaborasi dengan Media Massa Perkuat Literasi Keuangan Masyarakat

“Implementasi SI-GRC akan menjadi alat bantu penting dalam memastikan pengelolaan risiko dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi dari level satuan kerja hingga OJK secara keseluruhan,” kata Mahendra.

Forum RQO 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat peran strategis pimpinan satuan kerja dan RQO dalam tata kelola dan pengendalian internal dalam mendukung agenda utama OJK.

Selain itu, kualitas dan kapabilitas insan OJK, kemampuan berinovasi, menjaga tata kelola dan mengelola risiko secara efektif menjadi pondasi paling penting dalam menentukan stabilitas dan pertumbuhan Industri Jasa Keuangan ke depan.

Baca Juga  Like It! Motivasi Generasi Muda Berinvestasi di Pasar Keuangan

Sebagai bagian penguatan implementasi SI-GRC, diperlukan peningkatan peran strategis dan kesadaran risiko (risk awareness) seluruh pimpinan satuan kerja sebagai lini pertama (first line), termasuk RQO di setiap satuan kerja.

Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi seluruh unit kerja dalam pengembangan SI-GRC yang dimulai sejak sebelum 2019. Saat itu, sistem informasi masih berjalan terpisah antarsatuan kerja.

Seiring meningkatnya kebutuhan terhadap data yang efisien, cepat, dan akurat, OJK kemudian mengembangkan SI-GRC sebagai platform terintegrasi untuk mendukung tata kelola organisasi.

Baca Juga  OJK Dukung Implementasi PP Devisa Hasil Ekspor SDA

“SI-GRC menyatukan sistem informasi manajemen risiko dan pengendalian internal ke dalam satu platform, dilengkapi dashboard interaktif untuk menyajikan laporan risiko secara real-time, mulai dari statistik kejadian dan mitigasi risiko, IRU, hingga pemantauan tindak lanjut CACM,” kata Sophia.

Sebagai bagian dari agenda forum RQO, diselenggarakan pula diskusi panel dengan pembicara Inspektur VI Itjen Kemenkeu, Dedhi Suharto, dan Deputi Direktur Kelompok Pengembangan Aplikasi OJK, Adi Purwoko. | PR

 

Share :

Baca Juga

Ekobis

Insentif Tarif Listrik Picu Deflasi -0,13% di Provinsi Jambi

Berita Utama

Iba Lihat Nasib Tenaga Honorer, Usman Ermulan Imbau Al Haris Cepat Bayar Gaji Mereka

Ekobis

OJK Gelar ACMF International Conference 2023

Ekobis

OJK Terbitkan Aturan Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan

Ekobis

OJK Laporkan Kinerja Perbankan Solid, Risiko Kredit dan Likuiditas dalam Zona Aman

Ekobis

Direktur Utama PHR Regional Sumatra Tinjau Stasiun Pengumpul Puspa Asri

Ekobis

Warga Muarojambi Tenang Saja Hadapi Lebaran…

Ekobis

Moody’s Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia, Bukti Kepercayaan Global terhadap Ekonomi Nasional