Home / Berita Utama / Ekobis

Jumat, 8 Maret 2024 - 16:27 WIB

Harga Cabai, Ayam Ras, Kentang dan Minyak Goreng Naik di Jambi, Ternyata Ini Sebabnya…

Ilustrasi aktivitas di pasar tradisional

Ilustrasi aktivitas di pasar tradisional

JAMBIBRO.COM – Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, Provinsi Jambi pada Februari 2024 mengalami inflasi 0,13% (mtm). Secara tahunan, inflasi Provinsi Jambi tercatat 3,19% (yoy).

Perkembangan bulanan itu lebih rendah dibanding inflasi nasional sebesar 0,37% (mtm). Secara tahunan lebih tinggi dibanding laju inflasi nasional 2,75% (yoy).

Berdasarkan komoditas, jenis barang atau jasa yang mendorong inflasi disumbang oleh cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, kentang, dan minyak goreng.

Peningkatan harga daging ayam ras diindikasi terjadi seiring meningkatnya harga jagung, yang merupakan bahan baku utama pakan ayam.

Selain itu, peningkatan harga aneka cabai didorong belum masuknya masa panen di sentra produksi, baik di Jawa maupun Sumatera Utara, daerah pemasok utama.

Di Provinsi Jambi kebutuhan cabai dipenuhi oleh pasokan dari Kerinci dan Aceh. Harga lebih tinggi dikarenakan jalur distribusi lebih sulit.

Peningkatan harga kentang didorong oleh berkurangnya pasokan komoditas, dampak dari kondisi cuaca hujan yang menyebabkan penurunan produksi kentang.

Baca Juga  Inflasi 2023 Terjaga, 2024 Diyakini Tetap Terkendali

Sedangkan peningkatan harga minyak goreng didorong oleh kenaikan harga Minyak Kita di pasar tradisional.

Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga bawang merah, Ikan Serai, dan Ikan Nila.

Peningkatan intensitas sidak harga dan operasi pasar oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Peningkatan diikuti penyaluran subsidi ongkos angkut, yang meningkatkan pasokan lapangan, dapat menahan harga komoditas bawang merah.

Berikut rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi:

Kota Jambi:
Bulanan: inflasi 0,24% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 0,92% (ytd)
Tahunan: Inflasi 3,15% (yoy)

Cabai merah menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar di Kota Jambi, dengan andil 0,16%. Komoditas lain mengikuti. Daging ayam ras (0,07%), beras (0,05%), petai (0,03%) dan cabai rawit (0,03%).

Di sisi lain, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan ikan nila (andil -0,07%), diikuti kol putih/kubis (-0,02%), sawi putih/pecay/pitsai (-0,02%), bawang putih (-0,01%) dan angkutan udara (-0,01%).

Baca Juga  Kenaikan Harga Bahan Dapur Pemicu Inflasi di Jambi

Kabupaten Bungo:
Bulanan: inflasi 0,49% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,03 % (ytd)
Tahunan: inflasi 2,81% (yoy)

Di Kabupaten Bungo, cabai merah juga merupakan komoditi penyumbang inflasi terbesar, dengan andil 0,31%. Diikuti komoditas lain, seperti cabai rawit (0,11%), ikan nila (0,08%), daging ayam ras (0,05%) dan terong (0,03%).

Namun demikian, inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan bawang merah (andil -0,07%), petai (-0,05%), ikan serai (-0,04%), angkutan udara (-0,04%) dan Ikan Cakalang /Ikan Sisik (-0,03%).

Kabupaten Kerinci:
Bulanan: inflasi -0,39% (mtm)
Tahun Berjalan: inflasi 1,08% (ytd)
Tahunan: inflasi 3,51% (yoy)

Di Kabupaten Kerinci, cabai merah juga penyumbang inflasi terbesar, dengan andil 0,28%. Diikuti tarif kendaraan travel (0,09%), kentang (0,08%), minyak goreng (0,07%) dan jengkol (0,05%).

Kendati begitu inflasi lebih tinggi tertahan oleh penurunan beras (andil -0,29%), bawang merah (-0,26%), Ikan Serai (-0,22%), tomat (-0,13%) dan Ikan Tongkol/Ikan Ambu-ambu (-0,08%).

Baca Juga  Media Mainstream Tetap di Depan, Wartawan Jangan Percaya AI 100%

Jambi diperkirakan kembali mengalami inflasi, seiring peningkatan konsumsi rumah tangga pada momentum Ramadan dan menjelang Idul Fitri.

Selain itu disebabkan masih berlanjutnya penyesuaian harga rokok akibat peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT).

Inflasi juga diprediksi terjadi seiring peningkatan permintaan komoditas angkutan udara, karena adanya arus mudik Idul Fitri 1445 Hijriyah.

Untuk memitigasi risiko, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi terus bersinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan.

BI Jambi juga melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah Serentak.

“Itu untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi,” ungkap Kepala BI Jambi, Warsono, Jumat, 8 Maret 2024. | DIA

Editor : Doddi Irawan

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Ehemmm… Belasan Cewek Seksi Diciduk Polisi di Pucuk

Berita Utama

Tak Boleh Tambah Libur, Pemkot Jambi Besok Sidak ASN Secara Digital Dari Command Center

Ekobis

Wawako Jambi Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir Bersama OJK dan IJK

Ekobis

Kenaikan Harga Kelompok Volatile Foods Dorong Inflasi November 2023

Ekobis

Meriahkan Hari Kesehatan Nasional, Ambulans Suzuki se-Indonesia Dapat Service Gratis

Ekobis

Masih Dipengaruhi Insentif Tarif Listrik, Deflasi Provinsi Jambi -0,60%

Berita Utama

Al Haris Minta Dirjen Perkebunan Tambah Kuota Luas Peremajaan Sawit di Tanjabtim

Berita Utama

Cek Endra Ajak Para Kader dan Simpatisan Golkar Menangkan Budi Setiawan, Ini Alasannya…