Muhammad Syukur, Nilwan Yahya dan Nalim
JAMBIBRO.COM – Peluang Muhammad Syukur pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Merangin semakin besar. Pasca menerima rekomendasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasdem dan Partai Amanat Nasional (PAN), Syukur bisa saja menjadi calon tunggal di Pilbup Merangin 2024.
Direktur Public Trust Institute (Putin), Pahrudin HM menilai, selain popularitas pribadi cukup tinggi, ditambah dukungan beberapa parpol yang masih akan bertambah, Syukur akan menjadi kandidat yang cukup kuat.
“Banyak kekuatan dimiliki Syukur, disamping hasil survei yang cukup tinggi,” ujar Pahrudin, Sabtu 29 Juni 2024.
Menurut Pahrudin, Syukur bisa menjadi paslon tunggal bersama Khafid Moein di Pilbup Merangin 2024. Jika ada kandidat yang akan menjadi lawan kuat Syukur, berdasarkan survei adalah sosok Nalim.
“Kalau diasumsikan Pak Nalim maju, memang persaingan akan ada di dua ini saja, antara Syukur dan Nalim. Tapi sebetulnya secara elektabilitas cukup jauh, meski Pak Nalim ada di posisi kedua, tapi marginnya sangat jauh,” timpal Pahrudin.
Di sisi lain, mantan Wakil Bupati Merangin, Nilwan Yahya, diketahui juga telah menyatakan diri maju di Pilbup Merangin yang akan digelar November mendatang.
Nilwan Yahya sendiri secara resmi baru mendapat rekomendasi dari satu partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai yang membesarkan namanya di kancah perpolitikan Merangin.
“Nilwan pun, ya, mohon maaf, ini kami basisnya data saja, tidak begitu signifikan juga. Bahkan angkanya ada di bawah 5 dari data-data kami,” ungkap Pahrudin.
Pahrudin bahkan tidak segan-segan menyebut bahwa jika Nilwan ingin perjuangannya tidak sia-sia, yang paling realistis ikut bergabung mendukung Syukur yang notabene memiliki basis sama dengan dirinya.
“Kalau mau realistis, Nilwan gabung dengan Syukur dalam gerbong yang sama, meskipun bukan sebagai wakil, gitu kan,” katanya.
“Walaupun kami prediksi akan head to head, ya tetap saja kalau saya prediksi tidak begitu pengaruh, karena Nilwan untuk konteks daerahnya sendiri pun kalah tenar, kalah pengaruh dengan Syukur,” sambungnya.
Pahrudin menilai, dengan track record Syukur yang beberapa kali duduk di DPD RI, dengan jangkauan wilayah cukup luas, sulit ditandingi Nilwan yang hanya duduk di DPRD kabupaten. Dapilnya cukup sempit.
“Nilwan bersaing di beberapa wilayah besar, seperti Tabir Raya, Pamenang Raya, Bangko Raya. Itu semua didominasi Syukur,” tutur Pahrudin.
Doktor jebolan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itupun menyebut, peluang Nilwan membentuk poros ketiga di luar Syukur dan Nalim sangat kecil.
“Kalau dia membentuk poros ketiga dengan rekomendasi PPP, saya pikir sulit ya, hampir tertutup kemungkinan dia membentuk poros ketiga di luar Syukur dan Nalim,” ujarnya.
Pilihan paling realistis bagi Nilwan, menurut Pahrudin, mendampingi Nalim di Pilbup Merangin 2024, sebagai calon wakil bupati menghadapi pasangan M Syukur – Khafid Moein.
“Paling memungkinkan dia mendampingi Nalim. Itu paling realistis kalau melihat kontestasi hari ini,” pungkas Pahrudin. | DIA