JAMBIBRO.COM – Rencana pembangunan stockpile batu bara oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), di wilayah Aurkenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, hingga kini tetap ditolak warga.
Warga Kelurahan Aurkenali serta Desa Mendalo Darat dan Mendalo Laut, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi sangat keberatan stockpile dibangun di dekat pemukiman mereka.
Penolakan rencana pembangunan stockpile batu bara di Aurkenali itu bukan tanpa alasan. Lokasinya persis di tengah pemukiman padat penduduk. Amat membahayakan warga.
Tokoh politik Jambi, Budi Setiawan, mendukung penolakan pembangunan stockpile batu bara di Aurkenali. Dia sepakat, dampak stockpile batu bara itu akan sangat luas.
Menurut Budi, pembangunan stockpile di dekat pemukiman padat penduduk akan sangat berdampak. Salah satunya terhadap lingkungan.
Terhadap lingkungan, stockpile batu bara akan menyebabkan penurunan produktivitas lahan. Kepadatan tanah juga akan bertambah. Juga bisa menyebabkan erosi dan sedimentasi.
Selain itu, kata Budi, akan terjadi gerakan tanah atau longsoran. Flora dan fauna juga terganggu. Kesehatan masyarakat pasti terkena imbas. Belum lagi bakal terjadi perubahan iklim mikro.
Ketua Partai Golkar Kota Jambi ini menyebutkan, secara umum dampak dari stockpile batu bara tidak ramah lingkungan. Itu juga terjadi pada pertambangan batu bara.
“Kalau curah hujan tinggi, bisa menimbulkan banjir dan tanah longsor. Banyak lahan pertanian tertimbun lumpur limbah galian tambang,” politikus berlatar belakang pengusaha itu.
Budi menyarankan PT SAS dan pihak terkait agar mengkaji ulang lokasi pembangunan stockpile yang lebih strategis, ramah lingkungan, dan tidak merugikan masyarakat.
“Masih banyak lokasi tempat mendirikan stockpile di kawasan yang tidak padat penduduk,” ujar politisi yang namanya digadang-gadangkan untuk maju menjadi calon Wali Kota Jambi tahun depan. ***