Home / Nasional

Sabtu, 14 Desember 2024 - 22:51 WIB

Sektor Jasa Keuangan Resilient Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

JAMBIBRO.COM — Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 28 November 2024 menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil di tengah meningkatnya risiko geopolitik global.

Kemenangan Presiden terpilih Trump dan Partai Republik di Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi perang dagang.

Selain itu, ketidakstabilan geopolitik di beberapa negara utama di Asia dan Eropa, serta di Timur Tengah dan Ukraina juga meningkatkan risiko geopolitik.

Baca Juga  Meneladani Sosok Kartini Berintegritas dan Anti-Korupsi

Di tengah perkembangan tersebut, kinerja perekonomian global secara umum masih lebih baik dari ekspektasi di mayoritas negara utama.

Di AS, indikator pasar tenaga kerja dan permintaan domestik kembali menguat, sehingga turut menyebabkan kembali meningkatnya tekanan inflasi.

Di Tiongkok, kinerja sektor produksi kembali meningkat meskipun tekanan demand berlanjut. Sejalan dengan hal tersebut, indikator ekonomi Eropa juga cenderung membaik.

Perkembangan tersebut mendorong bank sentral global diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneternya, sehingga ekspektasi terminal rate suku bunga kebijakan meningkat.

Baca Juga  OJK Jalin Kerja Sama dengan KDIC dan KIDI

Investor cenderung menarik dananya dari emerging market, sehingga mendorong pelemahan mayoritas pasar emerging market baik di saham, obligasi maupun nilai tukar.

Di domestik, kinerja perekonomian masih terjaga stabil. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tercatat sebesar 4,95 persen yoy, dengan pertumbuhan kumulatif dari triwulan I s.d. III 2024 sebesar 5,03 persen, sehingga pertumbuhan keseluruhan tahun 2024 dapat dipertahankan di atas 5,0 persen.

Baca Juga  OJK Terus Pantau Perkembangan Investree

Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan III mencatatkan surplus yang mengindikasikan ketahanan eksternal tetap terjaga.

Inflasi juga terpantau terjaga stabil seiring terus terkendalinya inflasi pangan. Namun tetap perlu dicermati perkembangan PMI manufaktur yang berada di zona kontraksi serta berlanjutnya pelemahan indikator permintaan, seperti penjualan ritel, kendaraan bermotor, dan indeks kepercayaan konsumen. | REL

Share :

Baca Juga

Nasional

Satgas Pasti Blokir 585 Pinjol Ilegal dan Pinpri

Nasional

OJK Luncurkan Buku Perdagangan Karbon Bagi Sektor Jasa Keuangan

Nasional

OJK Dorong Penyehatan BPR Bermasalah

Nasional

OJK Luncurkan Indeks Akses Keuangan Daerah

Nasional

Anies Stabilkan Harga Bahan Pangan dalam 100 Hari Kerja

Nasional

Wamenaker Hadiri Peluncuran Buku Sistem Multi Pilihan Karya Faisal Noor

Nasional

Perwira Putra Jambi Jadi Komandan Upacara HUT 79 Kemerdekaan RI di Bengkalis

Nasional

Pemboran PHR Zona 1 Terbukti Produktif, Hemat Sejuta Dolar