Tim Ditreskrimsus Polda Jambi bersama instansi terkait memeriksa karhutla di perbatasan Jambi – Sumatra Selatan | dok polda
JAMBIBRO.COM – Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi mengecek titik api (hotspot), di perbatasan Provinsi Jambi – Sumatra Selatan.
Pengecekan juga melibatkan tim dari Polres dan BPBD Kabupaten Muarojambi, Babinsa Koramil, dan Kelompok Masyarakat Peduli Api.
Untuk sementara, titik api terdeteksi di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan.
Direktur Reskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Bambang Yugo, memimpin langsung operasi itu, didampingi Kasubdit IV AKBP Reza Khomeini.
Juga ikut Kapolres Muarojambi AKBP Wahyu Bram serta perwakilan dari BPBD Kabupaten Muarojambi dan Babinsa dari Koramil 0415/Pijoan.
Kegiatan ini bukti kolaborasi yang efektif penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di perbatasan Provinsi Jambi – Sumatra Selatan.
Tim berhasil mengidentifikasi titik api di RT 14 Desa Muara Medak dengan luas sekitar 15 hektar.
Meskipun berjarak sekitar 21 kilometer dari perbatasan dengan Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muarojambi, titik kebakaran berada di wilayah Provinsi Sumatra Selatan.
“Di sana tim melakukan pengecekan intensif terhadap hotspot dan memastikan koordinatnya di Lintang S -1°47’53” dan Bujur E 104°5’48”,” kata Bambang Yugo.
BPBD Musi Banyuasin bekerja sama dengan masyarakat setempat, termasuk Kelompok Masyarakat Peduli Api Bromo Sakti Pancuran, untuk menangani karhutla dan meminimalisir dampaknya.
Tim juga melakukan upaya kanalisasi di lokasi kebakaran untuk membatasi dan memadamkan sisa-sisa asap, sehingga mengurangi risiko perluasan karhutla.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen untuk melindungi lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Kerja sama yang solid antara berbagai instansi dan komunitas lokal sangat penting dalam menanggulangi bencana alam seperti kebakaran ini,” ujarnya.
Bambang berharap sinergi yang terbangun dalam penanggulangan ini dapat ditingkatkan, untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di kedua provinsi.
“Ini menjadi bukti nyata respons cepat dan koordinasi yang baik dapat memberi hasil positif dalam menghadapi tantangan alam,” kata Bambang. | DIA