Home / Nasional

Rabu, 11 Desember 2024 - 12:19 WIB

OJK Gelar Diseminasi Riset Kolaborasi Bersama UNEP FI

OJK Gelar mengadakan diseminasi riset kolaborasi bersama UNEP FI di Jakarta | rel

OJK Gelar mengadakan diseminasi riset kolaborasi bersama UNEP FI di Jakarta | rel

JAMBIBRO.COM — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai praktik greenwashing melalui Diseminasi Riset Kolaborasi bertema “The Greenwashing Trap: How to Build Public Awareness”.

Kegiatan ini diselenggarakan di Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024, bekerja sama dengan United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP FI) yang merupakan salah satu badan United Nations (PBB).

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategis untuk mencegah dan menangani isu praktik greenwashing dalam industri jasa keuangan.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menegaskan pentingnya sinergi untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan penanganan perubahan iklim.

Menurutnya, kedua isu ini saling terkait dan menjadi bagian penting dari dinamika global saat ini. Untuk membangun pondasi yang kuat guna mendukung pemahaman publik, perlu difokuskan pada transparansi.

Baca Juga  Kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Stabil dan Tumbuh Positif

Transparansi yang lebih baik akan menjadi pondasi dalam menjaga kredibilitas dan keberlanjutan produk keuangan berkelanjutan di pasar global.

“Dibutuhkan kerja sama antara regulator, lembaga keuangan, investor, dan masyarakat luas. Pendekatan kolaboratif ini penting untuk memastikan akuntabilitas dan keberlanjutan yang dapat diukur secara nyata,” kata Mirza.

Mirza juga menegaskan, penanganan greenwashing membutuhkan pendekatan yang lebih menyeluruh. OJK telah menyusun berbagai kerangka kerja, panduan, dan insentif untuk membantu lembaga keuangan mengadopsi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Deputi Komisioner Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi OJK, Irnal Fiscallutfi, dalam laporannya menyoroti kebutuhan mendesak akan transparansi dalam pelaporan produk keuangan berkelanjutan.

Pergeseran dan transformasi kebijakan secara signifikan telah mengubah struktur proses bisnis dan perilaku pasar (market conduct) perusahaan-perusahaan di sektor jasa keuangan, sehingga menimbulkan risiko dan peluang.

Baca Juga  OJK Dorong Peningkatan Literasi Aset Kripto di Masyarakat

Pertumbuhan pesat produk keuangan berkelanjutan ini menciptakan kebutuhan mendesak akan standar pelaporan keuangan yang lebih transparan.

“Ini menjadi sangat penting untuk mencegah klaim ramah lingkungan yang menyesatkan, atau dikenal sebagai greenwashing,” ujar Irnal.

Kepala Perwakilan (Resident Coordinator) PBB di Indonesia, Gita Sabharwal, menekankan pentingnya kepemimpinan Indonesia dalam mengatasi praktik greenwashing di kawasan ASEAN.

“Dengan menyoroti pentingnya standarisasi metrik ESG, transparansi, dan verifikasi yang kuat, Indonesia diharapkan mampu membangun kepercayaan dalam keuangan berkelanjutan,” kata Gita.

Gita juga menyerukan penguatan kerangka regulasi dan kemitraan global, seperti dengan UNEP FI, untuk menyelaraskan upaya Indonesia dengan standar internasional serta menarik lebih banyak investasi ESG.

Baca Juga  OJK Gelar Fit and Proper Test Assessor Summit 2025

Sementara it Kepala OJK Institute Agus Sugiarto, menjelaskan bahwa greenwashing adalah perusahaan dengan kinerja lingkungan buruk yang mengomunikasikan kinerja lingkungannya secara positif.

Definisi ini, menurut Agus, memberikan kerangka yang jelas untuk membedakan perusahaan yang terindikasi melakukan greenwashing.

Riset ini juga memberikan analisis mendalam terkait berbagai aspek greenwashing, termasuk konsep, tipe, dampak, dan strategi mitigasi.

Diseminasi ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong penerapan praktik keuangan berkelanjutan yang lebih transparan dan berintegritas.

Melalui kerja sama antara OJK Institute dan UNEP FI, riset kolaborasi dimaksud menjadi langkah awal untuk memperkuat regulasi dan mendorong tata kelola yang lebih baik di sektor jasa keuangan, sekaligus membangun ekosistem keuangan berkelanjutan yang lebih kredibel. | REL

 

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Al Haris Hadiri Peringatan Hari Pers Nasional 2024 Bersama Presiden Jokowi

Nasional

“Beselang Tegak Tiang Tuo” Awali Mega Proyek Revitalisasi KCBN Muarojambi

Nasional

Inovasi Finding Oil Losses PEP Jambi Juarai Kompetisi Digital Hackaton SKK Migas

Berita Utama

BBS Sambut Baik Munas VI APKASI, Bertukar Pikiran Memberi Kerja Nyata

Nasional

AHY dan Al Haris Saling Puji

Berita Utama

Kunjungi Pasar Rakyat Merangin, Presiden Jokowi Bagi-Bagi Duit dan Sembako

Berita Utama

Terpisah Rombongan, 220 Jemaah Calon Haji Indonesia Sudah Diberangkatkan ke Makkah

Nasional

Risiko Korupsi Jadi Tantangan Penegakan Integritas OJK dan SJK