JAMBIBRO.COM — Memperingati Hari Disabilitas Internasional, IPC Terminal Peti Kemas (TPK) menggelar Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Pelatihan Inklusif untuk Mencetak Terapis Tunanetra Unggul (TERANG).
Pelatihan berlangsung pada 3–5 Desember 2025, di Dinas Sosial Kota Jambi, diikuti 16 peserta tunanetra. Program ini terlaksana melalui kolaborasi IPC TPK bersama Dinas Sosial Kota Jambi dan Yayasan Keluarga Teman Kecil Jambi.
Para pesertanya berasal dari Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Jambi. Sinergi ini menjadi wujud nyata perusahaan, pemerintah, dan komunitas berperan aktif membangun ekosistem yang lebih inklusif, serta membuka akses pemberdayaan setara bagi penyandang disabilitas.
Pelatihan TERANG diselenggarakan dalam total durasi 15 jam pembelajaran, mencakup pendalaman teknik pijat untuk berbagai keluhan tubuh, seperti sakit kepala, nyeri pinggang, insomnia, vitalitas tubuh, serta penanganan keluhan masuk angin.
“Kami menyambut baik dan berterima kasih kepada IPC TPK atas penyelenggaraan kegiatan ini. Kami berharap kedepannya kembali diadakan pelatihan serupa, agar dapat meningkatkan taraf hidup perekonomian kawan-kawan disabilitas di Jambi, sehingga mereka dapat mengelola jalan hidupnya dengan lebih baik,” ujar Sekretaris Dinas Sosial Kota Jambi, Edriansyah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2024, tercatat lebih dari 17,8 juta warga Indonesia adalah penyandang disabilitas. Sepertiga dari jumlah penyandang disabilitas tersebut belum menamatkan pendidikan dasar. Selain itu, partisipasi kerja penyandang disabilitas di Tanah Air hanya 23,94%.
Sebagai pelatihan tingkat lanjutan, program TERANG dirancang untuk memperdalam teknik pijat profesional, agar para peserta dapat memberikan layanan lebih berkualitas, berdaya saing, dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Untuk memperkuat kemandirian pasca program, IPC TPK juga memberi dukungan peralatan kerja, berupa kasur pijat, minyak pijat, krim pijat, dan kain pijat, sehingga para peserta dapat langsung mengembangkan praktik kerja mandiri.
Selain itu peserta juga menerima sertifikat pelatihan yang diterbitkan oleh Dinas Sosial Kota Jambi. Fasilitasi ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan melalui pemberdayaan kelompok rentan.
Program TERANG bukan hanya tentang pelatihan, tapi tentang membuka kesempatan lebih luas bagi para penyandang disabilitas untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonominya.
“Harapannya, keterampilan lanjutan ini dapat membantu para terapis tunanetra memberikan layanan yang semakin berkualitas sekaligus memperkuat kemandirian mereka,” ujar Corporate Secretary IPC TPK, Pramestie Wulandary.
IPC TPK akan terus menghadirkan program TJSL yang inklusif, berdampak, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi perusahaan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Inisiatif ini juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan menerapkan prinsip ESG, khususnya aspek sosial dan penguatan DEI (Diversity, Equity & Inclusion) di lingkungan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan tidak hanya bicara operasional, tetapi juga tentang manusia di dalamnya. | DIA















