JAMBIBRO.COM — Kapolda Jambi, Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar, bersikap tegas terhadap para preman yang ingin mengobok-obok Jambi.
Krisno telah memerintahkah anak buahnya, agar memburu para preman yang aksinya meresahkan masyarakat Jambi.
Untuk menertibkan premanisme, Polda Jambi menggelar Operasi Pekat II Siginjai 2025 di seluruh polres jajaran.
Hasilnya, selama dua pekan, 1-14 Mei 2025, sedikitnya 32 orang preman ditangkap. Tercatat ada 10 kasus premanisme yang dilaporkan masyarakat.
Aksi premanisme yang menjadi sasaran Polda Jambi bermacam-macam. Ada kejahatan jalanan, pungutan liar, dan pemerasan sopir angkutan batu bara.
Selain itu, geng motor bersenjata tajam yang umumnya dilakukan para remaja, dan parkir liar yang kerap mengintimidasi pengendara.
“Polda Jambi dan polres jajaran telah berhasil mengungkap beberapa kasus premanisme,” ujar Krisno.
Mantan Gubernur Akpol itu tegas. Dia memerintahkan seluruh jajarannya agar merespon cepat, jika terjadi aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
“Kenyamanan dan ketenangan masyarakat terganggu oleh premanisme. Saya memerintahkan polres jajaran untuk respon cepat, jika ada masyarakat melapor atau mengetahui terjadinya aksi premanisme,” tandas Krisno.
Jenderal bintang dua ini menegaskan, sikap itu sebagai bentuk komitmen Polri melindungi masyarakat dari para preman, serta menjamin kamtibmas.
“Operasi ini bagian dari upaya Polri menerapkan prinsip Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan),” kata Krisno. | DIA