JAMBIBRO.COM — Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, S.E., M.A. mendampingi kunjungan kerja (reses) Komisi XII DPR RI ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Talang Gulo, Kota Jambi, Kamis 19 Juni 2025.
TPA Sampah Talang Gulo Kota Jambi menjadi perhatian nasional, karena telah menerapkan sistem pengelolaan sampah modern berbasis sanitary landfill.
Kunker dipimpin oleh Bambang Patijaya (F-Golkar), diikuti sejumlah anggota lintas fraksi dari daerah pemilihan Provinsi Jambi, di antaranya Syarif Fasha (F-Nasdem), Cek Endra (F-Golkar), dan Rocky Candra (F-Gerindra).
Turut pula mendampingi, Sekda Provinsi Jambi Sudirman, Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi Ardi, dan Kepala Dinas PUPR Kota Jambi Momon Sukmana.
Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljisha, melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung penerapan sistem sanitary landfill di Kota Jambi, sekaligus meninjau potensi inovasi pengelolaan limbah menjadi air bersih yang tengah dikembangkan sebagai model nasional.
“Pemerintah Kota Jambi berkomitmen melanjutkan pengembangan pengelolaan sampah yang bernilai ekonomis. Salah satunya melalui kerja sama dengan pihak ketiga, PT Regen Bioteknologi Solusi Indonesia. MoU kerja sama telah ditandatangani dan sedang memasuki tahap persiapan pembangunan,” ujar Ardi.
Proses pembangunan sistem pengolahan sampah tersebut diharap berjalan lancar dan rampung pada akhir 2025. Dengan demikian, pada 2026 TPA Talang Gulo sudah mulai menerapkan pengolahan sampah berbasis teknologi secara penuh.
“Jika berjalan sesuai rencana, sistem ini akan mampu mengurangi beban sampah secara signifikan, bahkan hingga 1.000 ton per hari. Saat ini volume sampah yang masuk ke TPA berkisar 300—400 ton per hari,” jelas Ardi.
Ardi menambahkan, jika sistem ini berjalan optimal, dalam waktu lima tahun TPA Talang Gulo akan bersih dari tumpukan sampah, sejalan dengan visi besar Kota Jambi menerapkan sistem pengelolaan sampah tertutup, dimulai dari pemilahan di tingkat rumah tangga.
Keberhasilan sistem ini akan mendorong kerja sama antar daerah di Provinsi Jambi, termasuk rencana integrasi pengelolaan sampah dari Kabupaten Muaro Jambi yang berpotensi menyumbang sekitar 80 ton per hari, serta penjajakan kerja sama dengan kawasan industri, seperti grup Sinar Mas.
Anggota Komisi XII DPR RI, Syarif Fasha, juga mantan Wali Kota Jambi, menyampaikan apresiasi atas kemajuan pengelolaan TPA Talang Gulo. Menurutnya, fasilitas ini salah satu TPA tercanggih di Indonesia dan layak dijadikan percontohan nasional.
“Banyak daerah di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping yang berdampak buruk bagi lingkungan. TPA Talang Gulo menjadi salah satu dari sedikit yang telah menerapkan sanitary landfill, sebuah sistem yang jauh lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Karena itu kami datang melihat langsung sistem ini dijalankan,” ungkap Fasha.
Fasha menambahkan, kunjungan ini juga bagian dari fungsi pengawasan DPR RI terhadap mitra kerjanya, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Komisi XII DPR RI, lanjut Fasha, akan mendorong KLHK untuk mempercepat fasilitasi penerapan teknologi pengelolaan sampah modern di daerah-daerah lain.
“Kami akan mendorong agar setiap provinsi memiliki minimal satu TPA dengan sistem sanitary landfill. Ini penting untuk menjamin keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat ke depan,” ungkapnya. | DKI