JAMBIBRO.COM — Debat publik pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Tanjungjabung Timur yang diselenggarakan KPU Kabupaten Tanjungjabung Timur, tadi malam, berlangsung seru.
Sepanjang sesi debat terlihat pemandangan kontras antara kedua pasangan calon. Paslon nomor urut 02, Dillah Hikmah Sari – Muslimin Tanja (MT), lebih menguasai panggung.
Dilla – MT memperlihatkan kekompakkan dengan berbagi kesempatan bertanya dan menjawab.
Sedangkan paslon nomor urut 01, Zumi Laza – Muhammad Aris, justeru memperlihatkan dominasi Laza.
Aris lebih banyak diam, padahal moderator memberi kesempatan menambahkan karena waktu masih tersedia.
Perdebatan terjadi soal bantuan kapal nelayan. Paslon 01 merencanakan bantuan pompong 3GT, sedangkan paslon 02, memprogramkan bantuan kapal 10GT.
Laza – Aris tampak kewalahan mendapat penjelasan Dilla – MT, soal beda program 10GT yang mereka tawarkan dengan pompong 3GT.
Dilla dengan gamblang membeberkan kapal 10GT yang mereka tawarkan lebih visioner. Pasalnya, kapal 3GT selama ini terbukti tak mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan secara signifikan.
DR Dori Efendi SIP M.Soc SC Ph.D, pemerhati kebijakan publik yang berfokus pada kajian politik, menyebut debat Pilkada Tanjabtim dimenangkan telak oleh paslon nomor 02, Dilla – MT.
Alumnus University Kebangsaan Malaysia itu menyebut, performa Dilla yang terlihat kompak dengan wakilnya menunjang primanya penampilan di panggung debat.
Namun, lebih dari itu, penguasaan Dilla dan MT soal isu-isu nelayan, pertanian dan human development memberi sumbangsih besar penampilan keduanya.
Pasangan ini unik, baik cabup maupun cawabupnya sama-sama menguasai materi. Berbeda dengan Laza – Aris, yang terlihat one fighter.
“Belum lagi penguasaan Laza yang sepertinya minim. Semisal soal PDAM yang digoreng netizen, harusnya kan data dasar seperti itu dikuasai di luar kepala,” kata Dori.
Dori sepakat, sebuah program yang ditawarkan harus visioner. Boleh saja mengikuti aspirasi masyarakat, tapi harus juga memperhatikan efek kemampuan mendongkrak kesejahteran.
“Melihat program yang ditawarkan, walaupun terlihat mirip tetapi visi yang lebih kuat mendongkrak kesejahteraan jelas di visi Dilla – MT. Target dan sasarannya jelas dan visinya lebih masuk akal,” kata dosen Universitas Jambi (Unja). | DIA