Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono
JAMBIBRO.COM – Bank Indonesia Provinsi Jambi bersinergi dengan TPID Kota Jambi mengadakan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), di Tugu Keris Siginjai, Kota Jambi, Minggu, 25 Agustus 2024.
Acara ini menjadi ajang penting dalam upaya bersama mengendalikan inflasi pangan di wilayah Jambi.
Hadir forkopimda Kota Jambi, termasuk Ketua DPRD Kota Jambi, Sekda Kota Jambi, Asisten II Pemprov Jambi, perwakilan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), OJK, Perum Bulog, BMKG, BPOM dan BEI .
Tak ketinggalan hadir pula para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah, dan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Jambi, serta masyarakat Kota Jambi.
Dalam rangkaian acara tersebut berbagai kegiatan dihadirkan, seperti penyediaan pangan murah, pasar murah LPG 3 kg, penguatan ketahanan pangan strategis, dan kreasi bumbu olahan.
Sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah sangat ditekankan sebagai kunci untuk mencapai pengendalian inflasi yang efektif, sehingga diharapkan masyarakat dapat berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan, bukan keinginan.
Selain sebagai sinergi dan upaya pengendalian inflasi, acara ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik, seperti senam sehat, bazar produk UMKM, akuisisi QRIS, dan doorprize kepada para peserta yang hadir.
Melalui kegiatan ini Bank Indonesia berharap sinergi yang kuat dengan pemerintah daerah terus terjalin, sehingga stabilitas harga pangan dan ketahanan pangan di wilayah Jambi terus terjaga dengan baik.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono mengatakan, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berkomitmen menjaga terkendalinya inflasi nasional.
Menurut Warsono, GNPIP merupakan komitmen bersama mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi dari sisi pasokan, dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.
“Sinergi dan langkah bersama perlu senantiasa dilakukan untuk mengendalikan inflasi pangan, terutama karena inflasi pangan memiliki bobot cukup besar dalam komposisi pengeluaran masyarakat,” katanya.
Warsono menyebut, pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial ekonomi yang besar untuk kesejahteraan masyarakat. Upaya pengendalian inflasi tidak cukup melalui sinergi antar daerah dan instansi.
“Masyarakat memiliki peran penting dalam pengendalian inflasi. Terutama ketika menentukan bahan pangan yang digunakan untuk konsumsi, adanya alternatif substitusi produk, penggunaan bumbu-bumbu olahan yang lebih tahan lama untuk mengurangi permintaan produk segar, serta belanja dengan bijak,” tambahnya.
Berbagai implementasi GNPIP dalam pengendalian inflasi telah dilakukan Bank Indonesia dan TPID Kota Jambi, diantaranya pasar murah, subsidi ongkos angkut, optimalisasi kerja sama antar daerah.
Selain itu, penyerahan alat mesin pertanian dan bantuan pangan, edukasi kreasi bumbu olahan, penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi melalui High Level Meeting, iklan layanan masyarakat Belanja Bijak serta pemantauan harga dan ketersediaan pasokan.
Dengan modal utama program GNPIP, sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, serta peran aktif masyarakat diharapkan stabilitas harga pangan di Kota Jambi terus terjaga, sehingga mampu mewujudkan laju inflasi yang lebih terkendali dan daya beli masyarakat yang terjaga.
“Mari bersinergi menjaga ketahanan pangan dan stabilitas harga di Kota dan Provinsi Jambi, untuk mewujudkan inflasi tahun 2024 yang terjaga dengan baik dan kesejahteraan masyarakat,” himbau Warsono.
Sekda Kota Jambi, A Ridwan yang juga Ketua TPID Kota Jambi, mengajak di momen HUT ke-79 Kemerdekaan RI ini meningkatkan sinergi dan komitmen yang tinggi, dan keseriusan semua para pemangku kepentingan dalam mengendalikan inflasi di Kota Jambi, sebagai salah satu wujud nyata dari perjuangan.
“Mari rapatkan barisan dan meningkatkan sinergi. Semangat ini tidak boleh surut, dulu para pejuang dengan gigih memperjuangkan kemerdekaan negeri tercinta dari belenggu penjajah. Hari ini kita wajib mengisi kemerdekaan dengan bekerja sebaik-baiknya, menjalankan amanah untuk mensejahterakan rakyat,” ujarnya.
Ridwan mengatakan, komitmen yang tinggi dan keseriusan semua pemangku kepentingan dalam mengendalikan inflasi di Kota Jambi adalah salah wujud nyata dari perjuangan itu sendiri.
Bukti nyata dari hasil kerja kolaboratif yang dilakukan Pemkot Jambi selama ini bersama seluruh stakeholder berhasil menekan Inflasi, yang berada rentang sasaran inflasi di angka 1,67 persen (yoy) dan deflasi -0,84 persen (mtm) sampai Juli lalu. Secara umum juga lebih rendah dari provinsi dan nasional.
“Ini adalah bukti nyata hasil kerja kolaboratif kita semua,” ungkap Ridwan.
Walaupun angka inflasi saat ini rendah, Pemkot Jambi akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, untuk menjaga stabilitas pasokan, khususnya komoditas pangan, seperti cabai di Kota Jambi.
Kepada TPID Kota Jambi, Ridwan mengingatkan agar terus berkoordinasi dan jangan lengah mengendalikan inflasi, khususnya komoditas pangan di Kota Jambi.
“Pencanangan GNPIP setiap tahun dapat terlaksana berkat kerja sama semua pihak. Pemkot Jambi mengucapkan banyak terima kasih kepada Bank Indonesia, Bulog dan semua pihak yang membantu terselenggaranya kegiatan ini, serta semua jajaran TPID yang turut berjuang menjaga stabilitas harga,” ucap Ridwan. | RUL