Mayat Resti ditemukan di dalam lemari (kiri). Resti Widya semasa hidupnya (kanan) | ian
JAMBIBRO.COM — Sebelum tewas dan mayatnya ditemukan di dalam lemari, di kamar kosnya, RT 07 Pakuan Baru, Jambi Selatan, Kota Jambi, Resti Widya (30) sempat curhat pada ibu angkatnya, Levi Aproida.
Levi menceritakan, sepekan sebelum dibunuh secara sadis, Resti mengaku mendapat ancaman dari seseorang. Levi pun memberi beberapa solusi pada wanita cantik asal Kabupaten Serang, Banten itu.
Mendengar curahan hati Resti, Levi menawarkan wanita muda itu agar tinggal di rumahnya. Tapi dia menolak. Levi juga menyarankan Resti agar pindah tempat tinggal, mencari rumah kos lain. Lagi-lagi ditolaknya.
Levi mengenal Resti sejak beberapa tahun lalu. Menurutnya Resti sosok yang baik. Hubungan mereka pun sangat dekat. Terbukti Resti memang kerap curhat pada Levi.
“Dia bilang dapat ancaman. Aku bilang tinggal dulu di rumah aku, atau pindah kos. Tapi dia menolak, karena merasa tidak ada masalah,” ungkap Levi.
Selain curhat, sehari sebelum ditemukan tak bernyawa, Resti menghubungi Levi. Resti memberitahu ingin ke rumah ibu angkatnya itu, tapi tidak jadi, karena ada tamunya yang mau datang ke kos.
“Awalnya dia mau ke rumah, tapi batal, karena katanya ada tamu yang mau datang,,” ujar Levi.
Lantaran penasaran, keesokan paginya Levi menelepon Resti. Tapi tidak ada jawaban. Levi kaget bukan kepalang, ketika mendengar Resti tewas di kamar kosnya. Apalagi mayatnya ditemukan di dalam lemari.
“Semoga pelaku segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucap Levi.
Mayat Resti dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Jambi. Pihak keluarga sudah tiba di Jambi, untuk menjemput jenazahnya.
BERITA TERKAIT : Ungkap Pembunuhan Resti, Polisi Periksa 12 Saksi
Resti dimakamkan di kampung halamannya, di Kampung Nengger, Desa Batu Kuwung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. | DIA