Home / Berita Utama / Politik

Selasa, 6 Agustus 2024 - 16:52 WIB

Isu Golkar Merapat ke Maulana Dimainkan, Pengamat Dori Effendi Tak Yakin Golkar Mau Jadi Pengekor

Ketua Partai Golkar Kota Jambi, Budi Setiawan

JAMBIBRO.COM – Beredar isu Partai Golkar mengalihkan dukungan pada Pilkada Kota Jambi 2024. Golkar disebut-sebut akan mengusung Maulana.

Isu itu bikin geli. Pasalnya, Golkar adalah pemenang pemilu pada 14 Februari 2024. Golkar mendapat delapan kursi, dan berhak menduduki kursi DPRD Kota Jambi.

Dengan delapan kursi, Golkar wajib mengusung kader sendiri pada Pilkada Kota Jambi, 27 November 2024. Apalagi syarat maju di Pilwako Jambi hanya sembilan kursi dewan.

“Partai Golkar akan menjadi partai pengusung di peta pertarungan Pilwako Jambi,” kata pengamat politik Universitas Jambi (Unja), Dori Effendi M.Soc.Sc Ph.D, Selasa (6/8/2024).

Dori memprediksi, Golkar tidak akan menjadi pengekor dengan hanya menjadi pendukung dalam pertarungan Pilwako Jambi. Partai Golkar akan menjadi garda terdepan, atau motor utama, dalam memenangkan pertarungan lima tahunan tersebut.

Baca Juga  Paizal Kadni Gandeng Apriodito Umar di Pilkada Kerinci 2024? Pasangan Berat…

“Artinya, Golkar tidak akan menjadi pendukung, tapi akan menjadi pengusung untuk Budi Setiawan di Pilwako Jambi,” ujar Dori.

Menurut doktor jebolan Malaysia ini, ada beberapa faktor utama yang menjadi alasan penting Golkar mengusung Budi Setiawan di Pilwako Jambi.

Pertama, Budi Setiawan kader murni Golkar. Kedua, dia Ketua Golkar Kota Jambi. Ketiga, Budi berhasil menaikkan kursi dari empat menjadi delapan di DPRD Kota Jambi.

“Terakhir, Budi masih muda yang bisa dimanfaatkan oleh Golkar kedepannya,” papar Dori.

Dori menjelaskan, alasan kuat Golkar mengusung Budi Setiawan karena Golkar akan menjadi partai penguasa di Kota Jambi jika memenangkan pertarungan di Pilwako Jambi.

Baca Juga  Kapolda Jambi Pastikan 717 Personel PAM TPS Siap Amankan Pilkada

“Kalau misalnya hari ini Golkar masuk ke Maulana, hanya akan menjadi partai pendukung, bukan pengusung,” ucap Dori.

Dori juga menyebut, Budi Setiawan merupakan kader yang terkenal loyalitas dan komitmennya terhadap Golkar. Dia juga terbukti berprestasi dalam mengembalikan kejayaan Golkar di Kota Jambi.

“Kenapa Budi ? Karena Budi bukan orang yang pragmatis dalam berpartai. Ketika ada anggota partai politik suka loncat partai, tentu dia ada masalah dengan kepemimpinannya,” jelas Dori.

Dibanding dengan kandidat lain yang maju di Pilwako Jambi, sosok Budi Setiawan merupakan kader murni yang menjalani tahap kaderisasi, serta mengikuti proses pendidikan kepemimpinan dengan matang.

Baca Juga  Maulana - Diza Deklarasi Maju Pilwako Jambi 2024

Hal ini tentunya berbanding terbalik. Misalnya dengan sosok Maulana yang telah memasuki beberapa partai, seperti Gerindra, Nasdem dan PAN. Semua telah dijajal Maulana untuk mencapai target politiknya.

“Akan berbahaya jika Golkar ikut mendukung orang yang terkenal sering loncat partai. Bisa saja dia pindah partai demi kepentingan pribadinya, Baginya tidak penting loyal terhadap partai, tapi kepentingan pribadi yang utama,” ujar Dori.

Dori menilai, nama besar dan sejarah panjang Golkar serta kaderisasi di Golkar yang cukup kuat, membuat Golkar lebih memilih mengusung kader sendiri, ketimbang orang lain yang belum diketahui rekam jejak serta loyalitas dan komitmennya terhadap partai. | DIA

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Angkutan Batu Bara Kembali Lewat Darat, Pengusaha Tambang Harus Patuhi Ingub

Politik

Abdullah Sani Tak Terbukti Kampanye Gunakan Fasilitas Negara

Berita Utama

Jalan Rantau Rasau – Lambur Macet Tengah Malam, Dillah Beri Perintah dari Magelang

Politik

Noviardi Ferzi Nilai Al Haris Bisa Kalahkan Romi

Berita Utama

9 Tersangka Pembakaran Kotak Suara di Sungai Penuh Sudah Diamankan

Berita Utama

Kapolda Cek Jembatan Bailey, Pos Pam dan TPS di Jujuhan

Politik

Romi – Sudirman Nomor 1, Haris – Sani Nomor 2

Politik

Kritik Pemerintahan Jokowi, Advokat di Jambi Bersatu Selamatkan Indonesia