Home / Berita Utama / Daerah

Jumat, 19 Januari 2024 - 14:42 WIB

61 Desa di Muarojambi Diterjang Banjir, Ekonomi Warga Terganggu

Banjir menggenangi rumah-rumah warga di Kabupaten Muarojambi, Jumat, 19 Januari 2024 | foto : dia

JAMBIBRO.COM – Banjir melanda Jambi. Hujan tak henti-hentinya turun. Sungai Batanghari meluap.

Ribuan rumah warga di Kabupaten Muarojambi terendam air. Aktivitas ekonomi masyarakat terganggu.

Banjir di Muarojambi sudah dua minggu berlangsung. Hari ke hari air di pemukiman warga terus naik. Pemerintah diminta secepatnya mengambil langkah.

Hingga Jumat 19 Januari 2024 memang belum ada korban jiwa. Tapi di Kota Jambi, seorang bocah 9 tahun meninggal dunia akibat banjir.

Baca Juga  Jaga Silaturahmi BBS dan Junaidi Mahir Buka Puasa Bareng Wartawan

Menurut Penjabat Bupati Muarojambi, Bachyuni Deliansyah, banjir di daerahnya sudah menggenangi 61 desa di 6 kecamatan.

Keenan kecamatan itu adalah Jambi Luar Kota, Kumpeh Ulu, Taman Rajo, Sekernan, Kumpeh Ilir dan Maro Sebo.

Bachyuni merinci, ada 1.182 rumah terendam, dan 4.191 KK warga terdampak banjir. Dia sudah berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait.

Baca Juga  Wawako Jambi Salurkan Bantuan Warga Terdampak Banjir Bersama OJK dan IJK

Bachyuni memerintahkan jajarannya segera turun ke rumah-rumah warga terdampak banjir, dan menyalurkan bantuan sembako.

“Saya sudah instruksikan instansi terkait, agar cepat tanggap pada bencana banjir ini,” katanya.

Bachyuni menyebut, banjir terparah terjadi di Kecamatan Sekernan, yakni di Desa Pulau Kayu Aro, Kedotan, Tantan, dan Pematang Pulai.

Untuk mengantisipasi dampak banjir, Pemkab Muarojambi membuat posko pengungsian. Selain itu disalurkan pula bantuan sembako kepada warga terdampak.

Baca Juga  Bachyuni dan Faradillah Bercengkrama dengan Anak-anak TK Riyadul Huda II

“Saya juga sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan, agar kesehatan warga terdampak banjir dipantau,” tegas Bachyuni.

Hasan, korban banjir di Desa Tantan, mengungkapkan, banjir di desanya mengakibatkan jalan tidak bisa dilalui mobil maupun sepeda motor. Untuk menyeberang sungai ongkosnya mahal.

“Akibat banjir perekonomian warga terganggu. Warga tidak bisa ke kebun menyadap karet dan memanen sawit. Anak-anak sekolah juga terganggu,” ungkap Hasan. | DIA

Editor : Doddi Irawan

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Lantik Varial Adhi Putra sebagai Penjabat Bupati Tebo, Gubernur Jambi Minta Kawal Pilkada

Berita Utama

TKI Asal Kerinci Terlantar di Malaysia, Ingin Pulang Tak Punya Uang

Daerah

Sidak Kantor OPD Junaidi Mahir Cek Mal Pelayanan Publik

Berita Utama

Mutiara Rengkuh Dua Emas Cabor Dayung di PON XXI

Daerah

Pemkab Tanjabbar Fokus Bangun Pertanian dan Perkebunan Kelapa Dalam

Berita Utama

Dua Bulan Polda Jambi Tangkap 20,7 Kilo Sabu dan 10.320 Inex, Semuanya Dimusnahkan…

Daerah

Ketua DPRD Batanghari Beri Cinderamata kepada AKBP Bambang Purwanto

Berita Utama

Boyong 38 Medali Porwil XI Sumatra, Jambi Loloskan 3 Cabor ke PON Aceh – Sumut