Home / Ekobis

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:48 WIB

Pengamat Ekonomi Dr. Noviardi Ferzi Soroti Resiko Asumsi APBD Ketika Tak Akurat

Ilustrasi | by gemini

Ilustrasi | by gemini

JAMBIBRO.COM — Penyusunan APBD yang bertumpu pada asumsi makro ekonomi dinilai kerap tidak akurat. Hal ini berpotensi menggerus kemampuan pemerintah daerah dalam menjalankan program pembangunan.

Hal itu diungkapkan pengamat ekonomi Dr. Noviardi Ferzi, Kamis 2 Oktober 2025. Ia menegaskan, kesalahan utama sering terjadi ketika pemerintah daerah terlalu optimistis menargetkan pertumbuhan ekonomi maupun pendapatan.

“Ketika asumsi terlalu tinggi, belanjapun dipatok besar. Masalah muncul saat realisasi pendapatan jauh di bawah target. Akibatnya, defisit melebar dan proyek-proyek strategis harus dipotong atau ditunda,” ujarnya kepada JAMBIBRO.COM.

Noviardi menjelaskan, dampak dari asumsi tidak akurat terasa langsung di masyarakat. Infrastruktur yang dijanjikan molor, layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan, ikut terpangkas, bahkan dunia usaha terkena imbas karena permintaan belanja pemerintah daerah tak sesuai harapan.

Baca Juga  Pj Bupati Muarojambi Sampaikan Rancangan KUPA - PPAS Tahun Anggaran 2024

“Belanja daerah adalah motor penggerak ekonomi lokal. Begitu belanja macet, dunia usaha pun kehilangan pasar,” katanya.

Baca Juga  Estimasi Untung Rugi Jika Stokfile dan TUKS PT. SAS Beroperasi !

Selain itu, Noviardi menilai kredibilitas pemerintah daerah juga ikut tergerus. APBD yang mestinya jadi instrumen fiskal, sering kali hanya berfungsi sebagai dokumen formal tanpa daya gerak.

Baca Juga  APBD Provinsi Jambi Turun Lagi

“Kalau kondisi ini berulang, masyarakat wajar bertanya: apakah pemerintah daerah memang membaca dinamika ekonomi dengan cermat, atau sekadar bermain dengan angka-angka indah di atas kertas,” tegasnya.

Noviardi menekankan, ke depan pemerintah daerah harus lebih realistis dan berhati-hati menetapkan asumsi makro APBD. Membangun daerah bukan soal angka di atas kertas, tapi memastikan kesejahteraan nyata dirasakan masyarakat. | DIA

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Kinerja Industri Jasa Keuangan Jambi Stabil dan Tumbuh Positif

Ekobis

Agya Baru Seharga Rp.67 Juta: Kisah Niat Membelikan Mobil Sang Ibunda

Ekobis

Kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Stabil dan Tumbuh Positif

Ekobis

OJK Gelar Forum Pasar Modal ASEAN

Ekobis

Jelang Idul Fitri Inflasi Provinsi Jambi 0,54 %

Ekobis

Wajah Baru Perizinan OJK yang Lebih Cepat, Transparan, dan Adaptif

Ekobis

Pemprov Jambi Bantu Modal untuk Pengusaha Milenial dan Mak-Mak

Ekobis

Moody’s Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia, Bukti Kepercayaan Global terhadap Ekonomi Nasional