JAMBIBRO.COM — Tokoh Jambi, Usman Ermulan, menyesalkan kemacetan panjang kendaraan terjadi setiap hari di Jembatan Batanghari 1, Kelurahan Penyengat Rendah, Kota Jambi.
Lebih parah lagi, ini juga dirasakan oleh masyarakat dari Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Riau, dan Kepulauan Riau. Pasalnya, Jembatan Batanghari 1 di Provinsi Jambi ini berada di jalur perlintasan antarprovinsi.
“Kemacetan itu memberi dampak terhadap harga bahan pokok dan pengiriman ekspor yang terus meningkat. Barang-barang harus melintasi Provinsi Jambi untuk sampai ke tujuan mereka,” ungkap Usman yang getol memperjuangkan Jembatan Batanghari 3.
Mantan anggota DPR RI tiga periode yang berpengalaman di bidang keuangan, perbankan, dan perencanaan nasional ini memiliki wawasan luas tentang tata kelola pemerintah.
Usman sangat menyayangkan pembangunan Jembatan Batanghari 3 yang diperkirakan hanya memakan biaya sekitar Rp200 miliar terus tertunda. Padahal jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat.
Gubernur Jambi, Al Haris, terkesan lebih penting membangun stadion yang menghabiskan dana 250 miliar rupiah. Dia juga membangun Islamic Center bernilai 150 miliar rupiah.
“Total pembangunan dua mega proyek itu mencapai 400 miliar rupiah. Sekarang pembangunan proyek-proyek tersebut malah menuai kritik masyarakat,” kata mantan Bupati Tanjung Jabung Barat dua periode ini.
Usman mengatakan, sejatinya pembangunan harus disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan nyata yang dapat memberikan manfaat langsung pada masyarakat.
Menurut Usman, pembangunan jembatan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama mengatasi kemacetan lalu lintas dan memperlancar aktivitas sehari-hari.
“Seharusnya pembangunan Jembatan Batanghari 3 menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Jambi,” sebut Usman Ermulan yang pernah menjadi Staf Khusus Kepala Bappenas RI. | DIA