JAMBIBRO.COM — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi menggelar event Semarak Ekonomi dan Keuangan Syariah Negeri Jambi (SIGINJAI) 2025.
Event ini berlangsung pada 30 April – 4 Mei 2025, di Kota Jambi. Kegiatan ini bagian dari Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatra yang akan dilaksanakan Juni mendatang.
SIGINJAI 2025 diikuti 63 UMKM, meliputi 29 UMKM makanan dan minuman, 17 UMKM produk wastra dan fashion, 10 UMKM kriya, dan 7 UMKM kopi unggulan.
Di sini diselenggarakan berbagai kegiatan. Ada pameran UMKM unggulan dan jasa keuangan syariah, talkshow UMKM dan ekonomi syariah, pendampingan sertifikat halal bagi UMKM, kajian agama, serta Sharia & Coffee Competitions.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono menyebut, ekonomi syariah bukan hanya alternatif, tapi juga solusi konkret menghadapi tantangan zaman.
Untuk penguatan keuangan syariah, diadakan pameran keuangan syariah yang menghadirkan Industri Jasa Keuangan (IJK) melalui sinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Guna memperkuat kapabilitas UMKM, SIGINJAI 2025 diawali dengan chef competitions dan literasi halal food. Juga ada pelatihan penguatan analisa pembiayaan kepada UMKM yang diikuti 40 AO perbankan syariah.
Selain itu, untuk semakin menggaungkan jargon Jambi Negeri 3 Kopi, akan dilaksanakan coffee cupping and brewing competitions dengan mengundang juri-juri nasional.
Kemudian, mendukung penguatan penerapan halal lifestyle, diantaranya melalui halal food, BI Jambi bekerja sama dengan Satgas Halal Kanwil Kementerian Agama Jambi.
“KPw BI Jambi juga bersinergi dengan KDEKS dan Yayasan Alfalah menginisiasi lahirnya Zona KHAS (Kuliner Halal Aman dan Sehat) di kawasan pendidikan,” kata Warsono dalam sambutan tertulisnya.
Warsono menegaskan, SIGINJAI 2025 merupakan bentuk konstruktif aktif Provinsi Jambi menyukseskan program nasional mengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“Penguatan sektor ini bukan hanya tentang instrumen keuangan, tapi membentuk ekosistem syariah yang sehat, kuat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Warsono mengakui, tingkat literasi ekonomi syariah di Indonesia masih rendah. Melalui SIGINJAI 2025 ekonomi syariah tidak hanya jadi wacana, tapi budaya hidup masyarakat Jambi. | dia