
Barabab semalam suntuk di rumah Bupati Tanjungjabung Timur, Jumat, 17 November 2023, malam | foto : infojambi
JAMBIBRO.COM – Ikatan Keluarga Minang (IKM) Tanjungjabung Timur menggelar kesenian Rabab, di Rumah Bupati Tanjungjabung Timur, Jumat, 17 November 2023, malam.
Ketua IKM Tanjabtimur, Wirdayanti Romi, ingin Rabab Pasisia diperkenalkan pada generasi muda Jambi asal Minangkabau, Sumatra Barat, sekaligus melestarikannya.
“Ini salah satu upaya memperkenalkan kesenian Rabab. Juga ajang silaturahmi orang Minangkabau di Provinsi Jambi, khususnya Tanjungjabung Timur,” kata wanita asal Pesisir Selatan, yang juga istri Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto.
Menurut Dr Silvia Rosa M. Hum, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, barabab adalah seni tradisi yang menyampaikan kaba (cerita) oleh satu atau dua orang, diiringi alat musik rabab (alat musik gesek mirip biola).
Barabab semalam suntuk biasanya dihadirkan sebagai salah satu bentuk bungo alek (hiasan keramaian) dalam sebuah acara, seperti perkawinan, perayaan, dan peresmian peristiwa penting di masyarakat adat Minangkabau.
Silvia menjelaskan, ada 4 jenis seni pertunjukan rabab di masyarakat Minangkabau, yakni Rabab Pariaman, Rabab Pasisia, Rabab Darek, dan Rabab Badoi.
Dari keempat jenis itu, Rabab Pariaman yang tertua. Sedangkan tiga lainnya adalah perkembangan dan variasi dari jenis yang pertama.
Namun begitu, jenis yang kedua dinilai paling populer dan banyak diminati masyarakat Minangakabau. Rabab Pasisia lebih variatif dan mengikuti tren selera audien, kalangan orang tua maupun anak muda.
Kalangan usia muda direspon seleranya, terutama melalui pantun-pantun jenaka. Muda-mudi biasanya disebut dengan bagian raun sabalik, kasiah bajujuik dan ginyang balantak, yang berlangsung sejak senja hari sampai tengah malam.
Sebaliknya, kalangan usia tua dipenuhi aspirasi seleranya di bagian inti penyampaian cerita kaba yang lebih menggurat kisah sedih perjalanan kehidupan.
Permasalahannya kini, realitas pewarisan seni pertunjukan Barabab itu. Pewarisan aktif keterampilan mempertunjukkan seni tradisi Barabab tidak berlangsung baik dan berkesinambungan dari pewaris aktif kepada generasi berikut.
Penampil Barabab adalah pria-pria tua berumur di atas 55 tahun atau lebih. Bagaimana bila pewarisan tidak berlangsung lurus berkesinambungan dari generasi tua kepada generasi muda berikutnya.
Tentu saja seni tradisi Barabab akan tinggal kenangan dan nama saja. Berganti dengan corak musik barat yang cenderung lebih diminati generasi muda kini. Misalnya organ tunggal dan sejenisnya.
Kerisauan akan kepunahan seni tradisi Barabab sudah patut direncanakan tindakan penyelamatannya. Salah satu upaya, mencanangkan secara aktif belajar budaya, khususnya seni tradisi Barabab, yang telah menjadi ikon seni pertunjukan penting di Pesisir Selatan.
Upaya ini penting dilakukan secara terorganisir, antara pemerhati budaya (perguruan tinggi) dan Pemerintah Daerah Pesisir Selatan.
Kebijakan-kebijakan pemerintah membangun ruang, atau tempat belajar budaya, terutama seni Barabab, tindakan urgen untuk dirintis dan dikembangkan ke depan sejak kini.
Tokoh masyarakat Pesisir Selatan di Jambi, Sudirman, mengaku kesenian Rabab harus dihidupkan kembali. Salah satunya pada acara pesta atau acara organisasi orang Minang ditampilkan kesenian Rabab.
“Apa yang dilakukan IKM Tanjabtimur ini sangat positif. Siapa lagi yang akan melestarikan budaya kita kalau tidak kita sendiri,” ungkap Sudirman, pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Jambi itu. (sumber : infojambi.com)