Home / Ekobis

Senin, 11 November 2024 - 19:48 WIB

Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Tumbuh Positif dan Terjaga

JAMBIBRO.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat kinerja Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Jambi pada posisi September 2024 tumbuh positif, dengan fungsi intermediasi berjalan baik dan profil risiko terjaga.

OJK Jambi turut mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah di daerah dengan mengorkestrasi program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) tahun 2024, di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.

Program TPAKD bertujuan mendorong ketersediaan akses keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat, guna mendukung perekonomian daerah dan mencari terobosan membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat di daerah.

TPAKD juga mendorong LJK meningkatkan peran serta dalam pembangunan ekonomi daerah, dengan menggali potensi ekonomi yang dapat dikembangkan menggunakan produk dan layanan jasa keuangan, untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan di Indonesia.

Kinerja positif sektor jasa keuangan dilandasi kepercayaan masyarakat atas pelindungan konsumen yang dijalankan secara bertanggungjawab dan konsisten oleh OJK, termasuk upaya penindakan bentuk aktivitas keuangan ilegal yang dijalankan Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI).

Perkembangan Sektor Perbankan

Kinerja intermediasi Bank Umum (BU) stabil dan tumbuh. Per September 2024 kredit tumbuh 9,94 persen (yoy) menjadi Rp53,62 triliun. Kredit konvensional tumbuh 8,54 persen (yoy) menjadi Rp47,50 triliun, dan pembiayaan syariah tumbuh 22,20 persen menjadi Rp6,12 triliun.

Terdapat peningkatan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,87 persen (yoy) yang berasal dari DPK perbankan konvensional yang meningkat 5,19 persen (yoy) menjadi Rp41,24 triliun, dan terdapat peningkatan pada DPK perbankan syariah 13,39 persen (yoy) menjadi Rp4,07 triliun.

Loan to Deposit Ratio (LDR) BU pada September 2024 tercatat 118,33 persen atau lebih tinggi dari LDR BU nasional sebesar 87,99 persen. Hal itu terjadi karena penyaluran kredit oleh bank-bank umum di Provinsi Jambi lebih besar disbanding dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun.

Sementara itu, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,85 persen, berada di bawah rasio NPL nasional sebesar 2,18 persen.

Baca Juga  Perbankan Syariah Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit BU di Jambi masih didominasi oleh konsumsi sebesar 42,39 persen, diikuti modal kerja sebesar 29,50 persen dan investasi 28,10 persen.

Selanjutnya, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat 46,63 persen dan non-UMKM 53,37 persen. Hal ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga (termasuk multiguna) sebesar 28,76 persen, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 27,91 persen dan perdagangan besar dan eceran 15,81 persen.

Kinerja intermediasi kredit BPR di Jambi bertumbuh positif pada September 2024 sebesar 5,16 persen (yoy) menjadi Rp1,1 triliun dan DPK tumbuh 5,43 persen (yoy) menjadi Rp1,03 triliun.

Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR di Jambi pada September 2024 tercatat 83,45 persen dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 16,23 persen.

Porsi kredit modal kerja sebesar 55,22 persen dari total penyaluran kredit, diikuti investasi 29,98 persen dan konsumsi 14,80 persen. Selanjutnya, porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat 83,24 persen dan kepada non-UMKM 16,76 persen.

Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi sebesar 23,13 persen, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 19,01 persen.

Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

Pada sektor IKNB, kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada September 2024 menunjukkan perkembangan positif, dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan 29,28 persen (yoy).

Sejak berdiri pada tahun 2019 sampai September 2024, LKMS telah menyalurkan dana sebesar Rp2,76 miliar kepada 1.466 nasabah dengan NPF 7,26 persen.

Kinerja perusahaan pembiayaan di Jambi pada Agustus 2024 dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp8.941 miliar, atau naik 0,07 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing (NPF) di angka 2,10 persen. Terdapat peningkatan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 1.032.863 kontrak, atau meningkat 20,41 persen (yoy).

Baca Juga  Like It! Motivasi Generasi Muda Berinvestasi di Pasar Keuangan

Sementara itu, industri modal ventura posisi Agustus 2024 menunjukkan total pembiayaan menjadi Rp115,46 miliar, meningkat 18,74 persen (yoy) dan rasio NPF menurun menjadi 2,50 pesen, turun 4,38 persen (yoy).

Pada Agustus 2024 di sektor dana pensiun menunjukkan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 4,77 persen (yoy) menjadi Rp226,37 miliar dan total investasi meningkat 6,74 persen (yoy) menjadi Rp221,06 miliar.

Selanjutnya, pada Fintech Peer to Peer Lending pada Agustus 2024 menunjukkan pertumbuhan positif pada akumulasi pembiayaan tumbuh 54,20 persen (yoy) menjadi 6.088 miliar, dan jumlah rekening penerima aktif bertumbuh signifikan sebesar 31,05 persen (yoy), diikuti outstanding pembiayaan mengalami pertumbuhan positif 54,46 persen (yoy) menjadi 735,34 miliar pada Agustus 2024.

Perkembangan Sektor Pasar Modal

Di bidang Pasar Modal, jumlah investor dari Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Jumlah investor tercatat 128.670 Single Investor Identification (SID), meningkat 14,39 persen (yoy). Selanjutnya, jumlah transaksi saham tercatat Rp1,12 triliun atau meningkat 13,72 persen (yoy).

Sejalan dengan itu, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi pada September tercatat Rp126,27 miliar atau meningkat 43,08 persen (yoy).

Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan stakeholder untuk memberi edukasi dan mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari Pasar Modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF).

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen

Sampai Oktober 2024, OJK Jambi telah melaksanakan edukasi keuangan sebanyak 154 kegiatan dengan capaian peserta 20.798 peserta. Program kegiatan OJK maupun OJK Provinsi Jambi dapat dilihat pada media sosial OJK Jambi (instagram: @ojk_jambi).

OJK Jambi juga menerima 142 pengaduan konsumen, terdiri dari 50 pengaduan perbankan dan 92 pengaduan IKNB.

Baca Juga  OJK Luncurkan Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028

OJK terus mendorong penyelesaian pengaduan nasabah melalui internal dispute resolution oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK). Saat ini tidak terdapat pengaduan yang menjadi sengketa sedang dalam proses oleh Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) SJK.

Meskipun belum ditemukan entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin maupun fintech P2P ilegal, OJK Jambi tetap berkomitmen dan memprioritaskan perlindungan terhadap konsumen serta masyarakat dengan lebih responsif menyikapi isu yang ada di masyarakat terkait investasi ilegal maupun isu yang berpotensi menjadi pengaduan pada masyarakat dan LJK diminta melakukan aksi antisipatif lebih dini.

Selanjutnya, OJK Jambi juga telah memberikan pelayanan permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan Debitur (SLIK), baik melalui walk in maupun online mencapai 6.942 permintaan.

Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)

Pada Oktober 2024 telah dilakukan kegiatan product matching sektor jasa keuangan, antara lain Bursa Efek Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia dan BRI Dana Reksa Sekuritas dalam rangka implementasi program kerja TPAKD Pemerintah Kota Jambi kepada seluruh pegawai swasta dan Aparatur Sipil Negara di beberapa dinas lingkungan Pemerintah Kota Jambi.

Selanjutnya, dilaksanakan juga Rapat Pleno TPAKD Kabupaten Batanghari, untuk meningkatkan sinergi pemerintah daerah bersama OJK, industri jasa keuangan, serta pemangku kepentingan lainnya, untuk peningkatan percepatan akses keuangan daerah di Kabupaten Batanghari guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Komitmen dan dukungan yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di daerah memiliki peran penting dalam mendorong program percepatan akses di daerah.

TPAKD diharapkan mampu menumbuhkan sinergi positif di daerah, dan mampu mendorong kemandirian serta pengembangan sektor-sektor strategis ekonomi domestik melalui peningkatan peran sektor jasa keuangan, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. | REL

Share :

Baca Juga

Ekobis

BI Jambi Gelar FEB Triwulan I Bahas Hilirisasi Pangan

Ekobis

Pemkot Jambi Sangat Mendukung Program Penanaman Jagung 1 Juta Hektar

Ekobis

Sri Purwaningsih Beri Apresiasi Program Urban Farming Kodim 0415/Jambi

Ekobis

OJK Terus Dorong Pengembangan Perusahaan Rintisan dan UMKM

Ekobis

Sektor Jasa Keuangan Tumbuh Positif dan Terjaga di Provinsi Jambi

Ekobis

Jelang Idul Fitri Inflasi Provinsi Jambi 0,54 %

Ekobis

Jimny 5-Door Mobil Terbaik 2024

Berita Utama

Hauling Batu Bara Lewat Jalan Nasional Dibuka Lagi, Tapi Utamanya Tetap Jalur Sungai