JAMBIBRO.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat kinerja Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Jambi pada posisi Agustus 2023 tumbuh positif. Fungsi intermediasi berjalan baik. Profil risiko terjaga sejalan semakin tingginya aktivitas ekonomi.
Kinerja sektor jasa keuangan mendukung pertumbuhan ekonomi Jambi pada Q2- 2023 yang tumbuh 4,81 persen dibandingkan Q1- 2023 (q-q), diikuti inflasi yang masih terkendali pada Agustus 2023 sebesar 1,92 persen, jauh di bawah inflasi nasional, 3,27 persen.
Kinerja positif sektor jasa keuangan dilandasi kepercayaan masyarakat atas perlindungan konsumen, yang dijalankan secara bertanggungjawab dan konsisten oleh OJK, termasuk upaya penindakan aktivitas keuangan ilegal yang dijalankan Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal.
Kinerja intermediasi Bank Umum (BU) cenderung stabil dan tumbuh. Pada Agustus 2023 kredit tumbuh 4,38 persen yoy menjadi Rp.48,26 triliun. Kredit konvensional tumbuh 2,88 persen yoy menjadi Rp.43,32 triliun, dan pembiayaan syariah tumbuh 19,69 persen menjadi Rp.4,94 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami peningkatan 2,23 persen (yoy) dari DPK perbankan konvensional yang meningkat 1,38 persen (yoy) menjadi Rp.40,90 triliun, dan DPK perbankan syariah mengalami peningkatan 12,54 persen (yoy) menjadi Rp.3,71 triliun.
Loan to Deposit Ratio (LDR) BU pada Agustus 2023 tercatat 108,17 persen. Sementara kualitas kredit masih terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) sebesar 2,02 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit BU di Jambi masih didominasi kredit konsumsi sebesar 43,52 persen, diikuti kredit modal kerja 31,55 persen dan kredit investasi 24,93 persen.
Selanjutnya, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat 45,49 persen, dan non-UMKM 54,51 persen. Ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor kepemilikan peralatan rumah tangga lainnya sebesar 29,99 persen, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 25,52 persen, serta perdagangan besar dan eceran 17,47 persen.
Hal yang sama pada kinerja intermediasi BPR di Jambi mengalami pertumbuhan kredit pada Agustus 2023 sebesar 13,14 persen (yoy) menjadi Rp.1.055,32 miliar, dan DPK tumbuh 14,92 persen (yoy) menjadi Rp.989,34 miliar.
LDR BPR di Jambi pada Agustus 2023 tercatat 80,76 persen, dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 14,86 persen.
Porsi kredit Modal Kerja sebesar 53,11 persen dari total penyaluran kredit, diikuti kredit investasi 30,10 persen, dan kredit konsumsi 16,79 persen.
Selanjutnya, porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat 82,39 persen, dan kepada non-UMKM 17,61 persen.
Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi sebesar 23,79 persen, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 18,98 persen, dan sektor perdagangan besar dan eceran 14,97 persen.
Pada sektor IKNB, posisi Juni 2023 terdapat kenaikan premi asuransi didominasi oleh premi asuransi umum konvensional sebesar 202,39 persen (yoy), dengan total premi Rp.619 miliar.
Asuransi jiwa konvensional juga mengalami kenaikan sebesar 10,53 persen (yoy), dengan total premi Rp.467 miliar.
Premi asuransi jiwa syariah mengalami penurunan 85,10 persen (yoy), dan asuransi umum syariah turun 24,65 persen (yoy).
Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Agustus 2023 menunjukkan pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 42,00 persen (yoy).
Sejak berdiri pada 2019 sampai Agustus 2023, Koperasi LKMS Bank Wakaf Mikro Ponpes As’ad (BWM Ponpes As’ad) telah menyalurkan dana Rp.2,13 miliar kepada 1.214 nasabah dengan NPF sebesar 8,11 persen.
Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Jambi posisi Juli 2023 tumbuh positif, dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp.8.952 miliar, atau meningkat 29,38 persen yoy dengan Non-Performing Financing (NPF) yang masih terjaga di angka 1,88 persen.
Kenaikan penyaluran pembiayaan di Jambi tidak diikuti oleh peningkatan jumlah kontrak pembiayaan. Terdapat penurunan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 842.232 kontrak, atau turun 26,01 persen (yoy).
Industri modal ventura menunjukan pertumbuhan negatif. Tercermin dari pembiayaan mengalami penurunan 7,36 persen (yoy) menjadi Rp.97,24 miliar, dan rasio NPF mengalami peningkatan 0,51 persen (yoy) menjadi 6,88 persen.
Pada posisi Juli 2023, dana pensiun menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 5,96 persen (yoy) menjadi Rp.213,89 miliar, dan total investasi meningkat 3,22 persen menjadi Rp.204,34 miliar.
Kinerja fintech peer to peer lending (pinjaman online) yang terdaftar di OJK dengan identitas nasabah dari Jambi terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan akumulasi pembiayaan sejak awal fintech sampai Juli 2023 (sebelum dikurangi pembayaran angsuran) mencapai Rp.3,8 triliun, dengan outstanding (baki debet) pembiayaan Rp.484,82 miliar (tumbuh 58,80 persen dari Juli 2022 sebesar Rp.305,31 miliar).
Peningkatan outstanding pembiayaan diikuti penurunan risiko kredit dari pembiayaan bermasalah (TWP90) pada Juli 2023 sebesar 1,80 persen, dan pada Juli 2022 sebesar 2,42 persen atau menurun 0,62 persen. Tingkat risiko TWP90 dimaksud masih lebih rendah dari nasional sebesar 3,47 persen.
OJK mengimbau kepada masyarakat yang ingin menggunakan layanan fintech lending, agar memperhatikan kemampuan membayar, memahami syarat dan ketentuan, termasuk bunga/marjin, denda dan rincian biaya yang dikenakan, sehingga terhindar dari kerugian di masa mendatang.
Di bidang Pasar Modal, jumlah investor dengan identitas dari Jambi terus meningkat. Pada Agustus 2023 jumlah investor tercatat 110.694 Single Investor Identification total (SID) atau meningkat 22,59 persen (yoy).
Sementara, jumlah transaksi saham pada Agustus 2023 tercatat Rp.934,80 miliar atau turun 60,14 persen (yoy).
Selanjutnya, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi pada Agustus 2023 tercatat Rp.131,80 miliar atau meningkat 29,58 persen (yoy).
OJK terus mendorong masyarakat Jambi memanfaatkan Pasar Modal sebagai salah satu alternatif investasi. Salah satunya menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi Pasar Modal pada 21 Agustus 2023 kepada camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Muarojambi, serta edukasi keuangan dan pasar modal pada 30 Agustus 2023 kepada 1.600 ketua RT di Kota Jambi.
Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi diharapkan dengan peningkatan pemahaman masyarakat Jambi terkait produk pasar modal meningkatkan penggunaan produk pasar modal untuk investasi dan sumber pendanaan selain perbankan serta IKNB.
Hingga akhir Agustus 2023, OJK Jambi telah melaksanakan 28 kegiatan edukasi keuangan, dengan capaian 4.516 peserta. Program kegiatan OJK maupun OJK Jambi dapat dilihat pada media sosial OJK Jambi, instagram: @ojk_jambi.
Selain itu, sampai Agustus 2023 OJK Jambi juga telah menerima 147 pengaduan konsumen, terdiri dari 54 pengaduan perbankan, 93 pengaduan IKNB, dan 1 pengaduan yang masih menunggu info dari konsumen.
OJK terus mendorong penyelesaian pengaduan nasabah melalui internal dispute resolution oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK). Saat ini 8 pengaduan masih menunggu tanggapan, serta 5 pengaduan sedang dalam proses Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) SJK.
OJK Jambi terus berkomitmen dan memprioritaskan perlindungan konsumen serta masyarakat, dengan lebih responsif menyikapi isu di masyarakat, terkait investasi ilegal maupun isu yang berpotensi menjadi pengaduan masyarakat. LJK diminta melakukan aksi antisipatif lebih dini.
Selanjutnya, OJK Jambi telah memberikan layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan Debitur (SLIK), melalui walk in maupun online mencapai 4.482 permintaan sampai akhir Agustus 2023.
Memperingati Hari Anak Nasional 2023 di Kota Jambi, OJK Provinsi Jambi bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Pemberdayaan Anak (DPMPAA) melaksanaan kegiatan peringatan Hari Anak Nasional mengusung tema “Anak Terlindungi Indonesia Maju”.
Kegiatan ini dilaksanakan Rabu 2 Agustus 2023 di Lapangan Kantor Wali Kota Jambi, dihadiri 500 lebih pelajar, dari jenjang PAUD sampai SMA. Pada kegiatan ini OJK melibatkan Bank Jambi, Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jambi, dan Korean Investment & Sekuritas Indonesia melakukan talkshow keuangan mengenai pengenalan OJK dan lembaga keuangan, produk dan layanan jasa keuangan, perencanaan keuangan hingga pengenalan pasar modal.
Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar.
OJK Provinsi Jambi juga melakukan Program Inkubasi Ekosistem Keuangan Inklusif di Kawasan Wisata Kampung Laut, Tanjungjabung Timur, yang dicanangkan pada 4 Juli 2023.
OJK Jambi bersama Bank Indonesia Perwakilan Jambi dan Pemerintah Kecamatan Kuala Jambi melaksanakan program pendampingan UMKM dan launching program SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS di Kawasan Wisata Kampung Laut pada 29 Agustus 2023.
Pada kegiatan ini dilakukan sosialisasi kepada 50 orang pelaku UMKM di Kampung Laut, Kelurahan Tanjung Solok, dan Desa Majelis Hidayah.
Dengan kegiatan ini diharapkan pelaku UMKM di Kuala Jambi paham mengenai akses pembiayaan bagi UMKM dan pengelolaan keuangan UMKM, serta mekanisme penyaluran pembiayaan/kredit oleh perbankan kepada pelaku UMKM.
Selain itu, pelaku UMKM diharapkan mengetahui sistem pembayaran melalui QRIS yang dapat memudahkan proses transaksi.
Menutup Agustus 2023, OJK Jambi melaksanakan program literasi dan edukasi pasar modal bertajuk Sadar Investasi dan Gerakan Inklusi Kota Jambi (SIGINJAI). Ini kerja sama antara Pemkot Jambi, OJK Jambi, Bursa Efek Indonesia Provinsi Jambi, dan anggota bursa di Kota Jambi.
Kegiatan ini tindak lanjut dari pencanangan edukasi dan literasi Pasar Modal yang telah disepakati dan ditandatangani Pemkot Jambi, OJK Jambi, KP BEI Jambi, Lurah Pematang Sulur, dan PT FAC Sekuritas Cabang Jambi.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan jumlah investor, sehingga semakin banyak masyarakat yang menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia. (DIR)