Bupati Tanjabtim, Romi Hariyanto
JAMBIBRO.COM – Memasuki musim kemarau, rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Seluruh camat di Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim) dilarang meninggalkan tempat.
Tercatat 45 titik api (hotspot) ditemukan di wilayah Tanjabtim. Namun titik api itu berhasil ditangani.
Bupati Tanjabtim, Romi Hariyanto, kemarin memerintahkan seluruh camat lewat handy talky (HT) agar selalu siaga di wilayah masing-masing.
Romi hanya mengizinkan camat keluar wilayah kecamatan jika ada keperluan yang sangat urgen. Kalau tidak mendesak, tidak boleh keluar.
“Kalau tidak ada hal urgen, seluruh camat tidak boleh meninggalkan tempat. Antisipasi karhutla sedini mungkin, terukur dan terkoordinasi,” tegas Romi, yang dijawab “siap pak” oleh para camat bergantian.
Sebagai wilayah yang didominasi gambut, Tanjabtim masuk kategori rawan karhutla. Musim kemarau menyebabkan turunnya debit air dan mengeringnya sebagian sumber mata air tanah.
“Petugas kerap kesulitan memadamkan api saat terjadi karhutla. Karena itu Pemkab Tanjabtim fokus pada upaya pencegahan dan mitigasi,” ujar kandidat calon Gubernur Jambi itu.
Dengan kekuatan 1.283 personil yang terkoordinasi lintas sektoral, sejauh ini karhutla di Tanjabtim berhasil ditangani dengan baik. Tidak ada efek asap yang mengganggu.
Menurut Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Tanjabtim, Helmi Agustinus, sejak Februari hingga Juli 2024, sempat muncul 45 hotspot di sejumlah kecamatan. Namun semua berhasil diatasi.
“Hotspot itu tidak semua muncul titik api. Sebagian besar baru potensi, tapi semua berhasil diatasi. Terakhir kebakaran muncul di tahura wilayah Kecamatan Berbak,” jelas Helmi. | DIA