Pejabat Pemkot Jambi bersama narasumber dan pelaku UMKM binaan Pemerintah Kota Jambi | foto : dia
JAMBIBRO.COM – Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Jambi menjadi isu strategis dan mendapat perhatian khusus, terutama dalam peningkatan kapasitas pelaku UMKM.
Berbagai kegiatan dilaksanakan secara berkelanjutan, untuk memastikan pelaku UMKM menjadi pemain utama perekonomian di Kota Jambi.
Salah satunya menggelar sarasehan melalui Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi, di Aula Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Jambi, kemarin.
Sarasehan dibuka oleh Asisten II Setda Kota Jambi Bidang Ekbang, Amirullah, diikuti 50 pelaku UMKM binaan Pemkot Jambi.
Sarasehan menghadirkan narasumber akademisi Universitas Jambi dan Universitas Batanghari, Drs Agus Syarif MBS dan Riko Mappedeceng SE MM.
Juga ada penanggap dari Bank Indonesia, Disperindag, Bappeda, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM, serta Diskominfo Kota Jambi.
“Sarasehan bertujuan membangun komunikasi antar UMKM, sharing informasi, edukasi dan mencari solusi terkait permasalahan yang dihadapi UMKM,” sebut Hendra, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Jambi.
Hendra menyampaikan, sarasehan ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan sosialisasi ekonomi kerakyatan yang dilaksanakan sebelumnya di sejumlah kecamatan di Kota Jambi.
Di berbagai tempat pelaksanaan sosialisasi, muncul beragam aspirasi dari pelaku UMKM. Ini penting untuk mengangkat UMKM ke level lebih tinggi.
Pemkot Jambi berkomitmen mengembangkan kegiatan ini kedepannya, agar UMKM memiliki wadah menyampaikan aspirasi dan uneg-uneg, sehingga dapat ditindaklanjuti semua pihak.
Hendra menjelaskan, UMKM selama ini berkontribusi luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Jambi. Pada 2022, laju pertumbuhan ekonomi Kota Jambi 5,36 %, di atas Provinsi Jambi yang 5,13 % dan nasional 5,31 %.
“Jumlah UMKM di Kota Jambi pada 2022 mencapai 60 ribuan, atau 9,6 % dari total populasi masyarakat Kota Jambi,” ungkap Hendra.
Menurut Hendra, jumlah UMKM yang banyak itu harus diikuti dengan kualitas. Kualitas daya saing UMKM harus di-upgrade, agar adaptif dan tangguh.
Adaptif terhadap kemajuan teknologi, medsos, gaya hidup, selera pasar, dan lainnya. Tangguh terhadap persaingan yang semakin kompetitif dan ketidakpastian kondisi ekonomi.
“Melalui sarasehan ini dibangun sinergitas dan kolaborasi untuk kemajuan UMKM. Hasil sarasehan dijadikan bahan masukan bagi perumusan kebijakan pemkot kedepan,” pungkas Hendra.
Asisten II Setda Kota Jambi, Amirullah menyampaikan, UMKM di Kota Jambi memiliki posisi strategis mendukung perekonomian daerah.
Potensi Kota Jambi sebagai kota perdagangan dan jasa, dengan letak lokasi strategis sebagai ibukota Provinsi Jambi, dikelilingi kabupaten penyangga, dengan jumlah penduduk terbanyak.
“UMKM hampir 60 ribuan di berbagai bidang usaha, dengan penyerapan tenaga kerja hampir 97 %, merupakan potensi besar dan berperan penting dalam peningkatan perekonomian masyarakat Kota Jambi dan upaya pemulihan ekonomi nasional,” sebut Amirullah.
Amirullah mengatakan, berbagai potensi itu dapat dimaksimalkan dengan sinergi dan kolaborasi, serta upaya pembinaan yang terukur dan terarah.
Melalui sarasehan ini Pemkot Jambi mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha lainnya, bersama memajukan UMKM, dengan gerakan mencintai dan bangga produk dalam negeri, maupun kemitraan berbagai program pemberdayaan UMKM.
Sarasehan UMKM Kota Jambi tersebut berlangsung produktif. Selain sesi dialogis antar peserta, narasumber dan penanggap menghasilkan berbagai rumusan.
Kegiatan itu juga menghasilkan komitmen bersama seluruh peserta untuk saling bersinergi dan membangun komunikasi demi kemajuan bersama. | DIA