Home / Opini

Rabu, 5 Juni 2024 - 09:37 WIB

Lahapnya Pindang Baung Selahapnya Informasi Hazrin Nurdin Soal Pilkada Tanjabtim, Kota Jambi dan Pilgub 2024

Catatan Mursyid Sonsang, wartawan senior dan Alumni Lemhannas PPSA 18

SIAPA yang tidak kenal H Hazrin Nurdin di Provinsi Jambi. Pengusaha sukses dan sangat piawai dalam menyukseskan beberapa tokoh Jambi menjadi gubernur, bupati dan wali kota.

Dalam ajang pilkada serentak ini, khususnya di Pilbup Tanjungjabung Timur dan Pilwako Jambi 2024, sikap Hazrin sangat ditunggu tunggu. Apalagi di Kota Jambi, anaknya, Diza Aljosha Hazrin jadi rebutan kandidat Wali Kota Maulana dan Abdul Rahman untuk jadi wakilnya.

Pada Senin siang, 3 Juni 2024, setelah melawat ke rumah almarhum H Hasan Ismail, kami diajak Bang Hazrin makan di kawasan Talang Banjar.

Di awali makan kerupuk, menunggu pindang dimasak. Diskusi ringan masalah pilkada terus mengalir, hingga hidangan utama pindang baung siap di santap. Setelah makan, diskusi agak berat tersaji, keinginan tahu kami sikap Hazrin tentang Pilbup Tanjabtim dan Pilwako Jambi serta pilgub.

Pembicaraan itu tidak semua akan saya tulis. Dalam kode etik jurnalistik disebut off the record. Wartawan mutlak menghormati permintaan narasumber untuk tidak menyiarkan beberapa isi pembicaraan.

Tapi secara kebatinan saya sudah menangkap ke mana arah dukungan Hazrin dalam Pilbup Tanjabtim, pilwako dan juga pilgub nantinya.

Sudah dipastikan Pilkada Tanjabtim, Diza Aljosha Hazrin tidak akan maju. Jadi calon yang ada sekaranglah yang akan bertarung. Kalau Dilla dan Laza dapat partai pengusung.

Bagi Hazrin, kedua kandidat ini punya ikatan historis dan kerabat dekat, baik Dilla Hich dan Zumi Laza. Historisnya, Hazrin pernah terlibat dalam memenangkan Abdullah Hich jadi Bupati Tanjungjabung Timur yang merupakan ayah kandung Dilla Hich.

Begitu juga memenangkan Zulkifli Nurdin jadi Gubernur Jambi dua periode dan Zumi Zola jadi Bupati Tanjabtim dan Gubernur Jambi. Laza adalah anak Zulkifli Nurdin, adik dari Zumi Zola.

Posisi dilematis ini, kata pepatah makan buah simalakama. Sikap yang paling kecil resikonya, tidak berpihak ke salah satu kandidat. Hingga kini Hazrin masih netral dan tidak kut cawe-cawe di Pilkada Tanjabtim 2024.

Sementara, untuk Pilwako Kota Jambi, yang pasti Diza Aljosha Hazrin tidak akan maju sebagai wali kota. Walau sangat banyak yang mendorong Diza maju menjadi wali kota. Secara realistis diakui Hazrin, waktu yang singkat untuk persiapan.

Sementara untuk posisi wakil wali kota, ada permintaan dari beberapa kandidat untuk berpasangan dengan Diza. Keluarga Hazrin berpikir sangat dalam dan hati-hati, karena trauma saat Bambang berpasangan dengan Sum Indra. Semua janji dan komitmen tidak ditepati setelah berkuasa.

Secara tersirat, Hazrin memberikan persyaratan pasangan yang dipilih nantinya orang yang menjaga komitmen dan janji. Dalam motto Lemhannas, “Tanhana Dharmma Mangrva”. Tidak ada kebenaran yang mendua.

Komitmen dan janji ini harus diikat secara hukum dunia dan agama. Walau dalam politik terlalu mudah mengingkari setelah berkuasa.

Tapi setidaknya, perjanjian tertulis dan sumpah secara agama itu untuk meyakinkan masing-masing pihak untuk melangkah. (bersambung)

Share :

Baca Juga

Opini

Penyebab Banjir di Kerinci dan Sungai Penuh, dari Fenomena El Nino, Sedimentasi hingga Semrawutnya Pengelolaan Sampah

Opini

BUNUH DIRI: Perlu Penguatan Sosial dan Mental

Opini

Antisipasi Eksodus Pemilih pada Pilkada 2024

Opini

Perubahan Perilaku Pemilih, antara Pragmatisme dan Kesadaran Politik

Opini

Harmoni dan Kepemimpinan Refleksi Sambutan Rektor Prof Dr Asad Isma M.Pd dalam Pisah Sambut di UIN STS Jambi

Opini

POLITISI JADI PROFESOR: Demi Gengsi atau Kontribusi?

Opini

Kebangkitan Politik Keluarga Nurdin Hamzah Lewat Diza Aljosha Hazrin

Opini

KARHUTLA: Membakar Masa Depan Anak Bangsa