Home / Berita Utama

Sabtu, 12 April 2025 - 20:33 WIB

Kelompok Belajar Adat Eco Pakai Paling Aktif se-Provinsi Jambi

Kelompok Belajar Adat

Kelompok Belajar Adat "Eco Pakai" bersama Ketua DPRD Kota Jambi, Sabtu | tim ep

JAMBIBRO.COM — Kelompok Belajar Adat Eco Pakai, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, dinilai paling aktif oleh Lembaga Adat Melayu Jambi (LAMJ) Provinsi Jambi.

Penilaian itu diungkapkan oleh Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Jambi (LAMJ) Provinsi Jambi, Hasan Basri Agus (HBA), melalui wakilnya, Hasan Basri Jamid, pada acara halalbihalal Kelompok Belajar Adat Eco Pakai.

Acara halalbihalal dilaksanakan di RT 19 Kelurahan Aur Kenali, Telanaipura, Kota Jambi. Hadir Ketua DPRD Kota Jambi Kemas Faried Alfarelly dan Ketua LAM Tanah Pilih Pusako Betuah Kota Jambi Aswan Hidayat.

Hasan Basri Jamid (HBJ) mengungkapkan, saat ini terdapat 23 kelompok belajar adat di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi. Rincinya, 14 di Kota Jambi, 2 di Merangin, 2 di Tebo, 3 di Muarojambi, dan 1 di Bungo.

Baca Juga  Bupati Monadi Sambangi Kediaman Apriodito Umar, Dua Sahabat Bicarakan Pembangunan Kerinci

LAMJ Provinsi Jambi sangat mengapresiasi keberadaan kelompok-kelompok belajar adat tersebut. Masyarakat belajar adat, khususnya seloko, dengan biaya sendiri, tanpa ada bantuan dari pihak manapun. Semuanya swadaya.

Kelompok belajar adat pertama kali muncul di Jambi pada tahun 2012. Pada tahun 2018 berdiri lagi kelompok belajar adat di Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Pendirinya Datuk Rais.

HBJ mengakui, LAMJ Provinsi Jambi tidak mampu melatih masyarakat belajar adat pada 23 kelompok belajar tersebut. Untuk memudahkan koordinasi, dibuat grup WhatsApp yang anggotanya para ketua kelompok belajar adat.

“Untuk melatih rutin setiap minggu kami tidak mampu. Dana tidak ada, tenaga pun tidak ada. Apalagi kami sudah tua-tua semua. Belajar adat ini tidak seperti belajar di sekolah. Belajarnya hanya informal,” ujar HBJ.

Baca Juga  Polda Jambi Tangkap Ketua DPC Grib Labuhan Batu

Kelompok-kelompok belajar adat ini rutin menggelar latihan, terutama seloko adat. Di Kota Jambi umumnya dilaksanakan setiap minggu. Dari kelompok belajar yang ada, Eco Pakai yang paling bersemangat.

“Yang selalu muncul dan paling semangat di grup WA itu adalah Eco Pakai. Untuk memicu lebih semangat lagi, LAMJ Provinsi Jambi akan mengadakan lomba yang pesertanya kelompok-kelompok belajar,” kata HBJ.

Kelompok Belajar Adat Eco Pakai didirikan pada tahun 2024. Berawal dari kumpul-kumpul di warung kopi, sejumlah warga dan tokoh masyarakat Kelurahan Aur Kenali mencoba belajar tentang adat.

Berdirinya kelompok ini dimotori oleh Ipda Tengku Murahman, seorang perwira polisi yang kini masih aktif berdinas di Polda Jambi. Juga didukung oleh Amir Sakib, mantan Wakil Bupati Tanjungjabung Barat.

Baca Juga  Ratusan Pembalap Turun di Kejurprov Wali Kota Jambi Cup Race 2025

Awalnya Kelompok Belajar Adat Eco Pakai beranggotakan hanya beberapa orang. Tempat belajar dan latihannya berpindah-pindah, dari satu rumah ke rumah anggota lainnya.

Kelompok Belajar Eco Pakai yang dibimbing langsung oleh Ketua LAMJ Kecamatan Telanaipura, Datuk Rusdan, akhirnya terus berkembang. Sekarang anggotanya sudah puluhan orang. Tempat belajar pun tak pindah-pindah lagi.

Hebatnya, kemampuan berseloko adat kelompok ini sudah diketahui luas oleh masyarakat Kota Jambi. Hampir setiap pekan selalu saja ada acara hajatan yang prosesi adatnya dibantu oleh anggota Eco Pakai. | dod

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Beredar Video Warga Tanjabtim Tangkap Diduga Money Politic

Berita Utama

Kapal Dihantam Ombak, Nanang Hilang

Berita Utama

Kerinci – Sungaipenuh Nyaris Tenggelam, Stok Makanan Menipis, Ada Warga Terkurung di Cafe

Berita Utama

Sopir Angkutan Batu Bara Tidak Puas, Kerusuhan Meletus

Berita Utama

BBS Apresiasi QRIS Cinta Bangga Paham Rupiah Temple Run 2025, Diikuti 1.000 Pelari

Berita Utama

Al Mashuri Gantikan Rahima, Rukiya Alfa Robi Gantikan Izhar Madjid

Berita Utama

Mahasiswa Desak Polda Jambi Segera Tuntaskan Kasus Ijazah “Duo Amrizal”

Berita Utama

Kasus Ijazah Amrizal Tak Tuntas, Hamka: Ada Permainan ?