Aksi warga Aurkenali dan Mendalo di Telanaipura, Kota Jambi, Sabtu, 6 Januari 2023 | foto : rio
JAMBIBRO.COM – Warga Kelurahan Aurkenali dan Desa Mendalo Darat serta Mendalo Laut, kecewa pada Gubernur Jambi, Al Haris, dan Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto.
Orang nomor satu di Provinsi Jambi itu tidak mau menemui warga, yang berunjuk rasa ke Kantor Gubernur Jambi dan gedung DPRD Provinsi Jambi, Sabtu, 6 Januari 2024.
Warga berunjuk rasa, tepat pada peringatan HUT ke-67 Provinsi Jambi, di kompleks Kantor Gubernur Jambi. Namun kedatangan warga dihadang aparat kepolisian dan Satpol PP.
Warga yang datang dengan damai, ingin menyampaikan aspirasi, menolak pembangunan jalan khusus angkutan batu bara dan stockpile di wilayah mereka.
Massa yang juga diikuti emak-emak dan anak-anak itu tertahan di pintu gerbang kompleks kantor gubernur. Mereka tidak bisa masuk ke halaman gedung dewan.
Sejumlah aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi, berkali-kali memohon agar pintu pagar dibuka. Tapi aparat kepolisian dan Satpol PP tetap mengunci pagar.
Ibnu Kholdun, advokat yang juga koordinator lapangan aksi, bahkan dengan suara rendah memohon warga diperbolehkan masuk. Apalagi di situ banyak emak-emak dan anak-anak. Tapi tetap saja ditolak.
Dalam orasinya, para orator, mulai dari Ibnu Kboldun, Eko Wahyudi, Ginda Harahap, Amir Akbar dan beberapa emak-emak menilai Gubernur Jambi tidak mau mendengar keluhan masyarakat.
Dua orang emak-emak bahkan nekat mengambil mik, meminta Al Haris agar segera keluar menemui mereka. Tapi, lagi-lagi Al Haris tidak bergeming.
“Dulu suara kami diminta, sekarang kami datang mengadu tidak dipedulikan,” sergah emak-emak itu emosi.
Tiga jam berteriak-teriak di samping gedung dewan tanpa ada hasil, akhirnya para korlap aksi mengambil keputusan menarik warga mundur. Warga mengalah.
Tapi, itu bukan akhir dari perjuangan warga Aurkenali, Mendalo Darat dan Mendalo Laut. Mereka berencana kembali menggelar aksi dengan massa lebih banyak.
“Hari ini kami mengalah. Kami mundur. Tapi jangan dikira kami menyerah. Kami akan terus berjuang,” tegas Eko.
Tidak hanya itu, para korlap dan warga juga sepakat segera menggelar aksi lanjutan. Bahkan mereka akan mengepung rumah dinas maupun rumah pribadi Al Haris.
“Kami tidak akan tinggal diam,” tandas Sucipto, warga Desa Mendalo Darat.
Tak sampai di situ, Ibnu Kholdun, advokat yang juga Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Jambi, menegaskan akan menggugat pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan khusus dan stockpile di Aurduri.
“Kami akan tempuh jalur hukum. Apapun kami hadapi demi menolak jalan khusus dan stockpile di Aurkenali,” tandasnya. | RIO
Editor : Doddi Irawan