Ketua DPRD Provinsi Jambi mendampingi Menteri Sosial mengunjungi warga Suku Anak Dalam | dok dprd
JAMBIBRO.COM – Kawasan hutan bagi Suku Anak Dalam (SAD) perlu disiapkan sebagai kawasan keberlangsungan hidup, untuk memberi jaminan dan upaya memberi kesetaraan sosial hingga kepastian hukum terhadap keberadaan SAD.
Kawasan inilah yang akan diupayakan oleh Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto, untuk dimiliki SAD. Di sisi lain, Edi mendorong bagaimana memberikan program untuk menggerakan kemandirian ekonomi bagi warga SAD.
Hal ini disampaikan Edi Purwanto, saat mendampingi Menteri Sosial, Tri Rismaharini, saat berkunjung ke Kabupaten Batanghari menemui warga SAD, beberapa waktu lalu.
Edi menyadari, keberlangsungan hidup warga SAD tidak hanya berdasar pada pemenuhan kesehatan, pendidikan dan sosial. Kelompok SAD juga harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan kearifan lokal menurut mereka.
“Kita harus gerakkan ekonomi mandiri bagi mereka. Awalnya kita tawari mereka beternak kambing, sapi, kerbau, tapi ternyata dari mereka itu tidak boleh. Haram menurut mereka pelihara itu. Kami diskusikan apa saja yang boleh, dan itu akan kita penuhi,” tuturnya.
Nantinya, di dalam kawasan lahan yang disiapkan untuk warga SAD akan disiapkan tempat tinggal, baik untuk menetap maupun melangun. Itu masih dalam kawasan yang bisa dipantau.
Sementara itu, di kawasan tersebut juga akan disiapkan lahan pertanian, peternakan dan perikanan bagi warga SAD.
“Akan kita siapkan 10 atau 15 hektar untuk kawasan pemukiman, sekitar 40 atau 30 hektar untuk tempat usaha perikanan, karena mereka mau dan boleh kalau beternak ikan,” ujar Edi.
Selain itu disiapkan juga untuk beternak burung puyuh dan lebah madu. Juga lahan perkebunan untuk berkebun karet. Semua itu akan disiapkan sesuai keinginan dan modelnya di dalam satu kawasan hutan.
Dari pemerintah pusat, disampaikan Tri Rismaharini, pihaknya akan mengerahkan tim antropolog dan bekerja sama dengan KKI Warsi. Ini dilakukan untuk memberikan pendampingan kepada kelompok-kelompok SAD.
Pada kunjungan itu ada dua lokasi yang didatangi. Mensos bertemu dengan beberapa kelompok, seperti Tumenggung Ngalembo, Tumenggung Ngalembu, Tumenggung Jelitai, Tumenggung Nyenong, Tumenggung Minang dan Tumenggung Ngirang. | RUL