Home / Nasional

Minggu, 8 Desember 2024 - 11:58 WIB

JMSI Lampung Sayangkan Pernyataan Ketua Dewan Pers

Ahmad Novriwan

Ahmad Novriwan

JAMBIBRO.COM — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) menyayangkan eksklusifitas pembahasan Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) di Lampung, yang digelar Dewan Pers di Hotel Santika, Bandar Lampung, Kamis lalu.

Dalam kegiatan itu Dewan Pers hanya mengundang 10 pemimpin redaksi media di Lampung. Sementara substansi yang dibahas dalam pertemuan adalah IKP di Lampung yang sangat rendah.

“Forumnya terlalu sempit, sementara yang dibahas sangat penting melibatkan masyarakat pers Lampung secara keseluruhan,” ujar Ketua JMSI Lampung, Ahmad Novriwan, Sabtu kemarin.

Baca Juga  Peran Pers Sangat Penting dalam Penegakan Demokrasi

Ahmad Novriwan yang biasa disapa Anov menyebut, dalam pemaparannya Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mendorong agar berbagai lembaga pemerintah menjalin kerja sama dengan media-media profesional yang tercatat di Dewan Pers.

Menurut Novirwan, pernyataan Ninik ini inkonsisten, bertolak belakang dengan sikap yang diambil Dewan Pers dalam pembahasan IKP di Lampung.

Dengan tidak mengundang media-media lain di Lampung yang tercatat sebagai media profesional di Dewan Pers, justru Ketua Dewan Pers mengirim pesan keliru kepada masyarakat luas.

Baca Juga  Zuwanda Harapkan Maskun Sopwan Mampu Bawa Angin Segar Bagi Pelaku Industri Media Siber di Jambi

“Seolah-olah di Lampung media yang peduli dengan profesionalisme karya pers hanya sedikit,” urai Anov.

Dalam Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Indonesia 2024, Provinsi Lampung berada di posisi ke-37 dari 38 provinsi. Dengan nilai 62,04 Lampung berada di atas Provinsi Papua Tengah yang mendapatkan nilai 61,34.

Ketika membahas masalah itu bersama 10 pimpinan redaksi di Lampung, Ninik Rahayu mengatakan, IKP di Lampung adalah tanggung jawab semua pihak. Untuk meningkatkan IKP di Lampung, perlu memberi dukungan kerja sama atau iklan hanya kepada media profesional.

Baca Juga  Dewan Pers dan JMSI Himbau Kepsek dan Guru Tidak Gentar Hadapi Wartawan Abal-abal

“Karena dukungan kepada media profesional akan berpengaruh terhadap ekosistem pemberitaan di Lampung,” ujar Ninik.

Pernyataan Ninik ini, menurut Anov, sepintas memperlihatkan dirinya peduli pada IKP di Lampung. Namun perlakuan Ninik pada media-media profesional lainnya di Lampung justru memperlihatkan dirinya tidak memberi dukungan dan penghormatan pada masyarakat pers Lampung. | REL

Share :

Baca Juga

Nasional

OJK Cabut Izin Usaha PT Hewlett Packard Finance Indonesia

Nasional

Anies Stabilkan Harga Bahan Pangan dalam 100 Hari Kerja

Nasional

OJK Gelar Fit and Proper Test Assessor Summit 2025

Nasional

Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Tumbuh Positif dan Terjaga

Nasional

Inovasi Finding Oil Losses PEP Jambi Juarai Kompetisi Digital Hackaton SKK Migas

Berita Utama

PHR Raih Tiga Penghargaan Bergengsi di Ajang APQ Awards 2025

Nasional

OJK Terbitkan Aturan Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan

Nasional

Membanggakan… Mayor Inf Petrus Paramayudo Prabowo Jadi Panelis di Seskoad Amerika Serikat