Home / Berita Utama

Selasa, 16 September 2025 - 20:55 WIB

Warga Geram, Gubernur Dinilai Tak Tegas

Audiensi terkait penolakan jalan angkutan batu bara dan stockpile di Aur Kenali, Selasa | dia

Audiensi terkait penolakan jalan angkutan batu bara dan stockpile di Aur Kenali, Selasa | dia

JAMBIBRO.COM — Rumah Dinas Wali Kota Jambi berubah tegang pada Selasa, 16 September 2025, siang. Ratusan warga dari Kelurahan Aur Kenali, Penyengat Rendah, dan Desa Mendalo Darat datang dengan satu tuntutan, hentikan aktivitas PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) secara total.

Pertemuan yang digelar sebagai ajang audiensi itu mempertemukan warga dengan jajaran Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.

Hadir dalam pertemuan tersebut, Gubernur Jambi Al Haris, Ketua DPRD Provinsi Jambi M Hafiz, Wali Kota Jambi Dr Maulana (sekaligus moderator), Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, Wakil Bupati Muaro Jambi Junaidi H Mahir, serta perwakilan dari PT SAS.

Namun, harapan warga untuk mendapatkan kepastian hukum dan perlindungan lingkungan justru berujung pada kekecewaan. Gubernur Al Haris hanya menyatakan aktivitas PT SAS dihentikan sementara, tanpa batas waktu yang jelas.

Baca Juga  Dalam Tempo Tiga Bulan Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Pinpri Ilegal

“Hari ini yang pasti tutup dulu, itu intinya,” ujar Haris, sembari menegaskan bahwa keputusan akhir masih menunggu kesepakatan antara warga dan perusahaan.

Pernyataan itu memicu gelombang ketidakpuasan. Warga menilai sikap gubernur terlalu lunak dan tidak berpihak pada keselamatan masyarakat.

“Kami tidak butuh janji yang menggantung. Kami butuh keputusan yang berpihak pada keselamatan warga,” ujar Ahmad, warga Aur Kenali.

Keluhan warga bukan tanpa alasan. Pembangunan underpass dan stockpile batu bara oleh PT SAS telah menimbulkan dampak nyata, kaca rumah pecah, getaran mengganggu, dan kekhawatiran dampak kesehatan jangka panjang.

Dalam dialog terbuka, warga menyuarakan keresahan mereka dengan nada getir dan penuh harap.

Baca Juga  Bupati Dillah Temui Massa BERANTAM

Wali Kota Jambi, Dr Maulana, mencoba menjelaskan bahwa secara regulasi, Perda RTRW Kota Jambi 2024–2044 telah disahkan dengan persetujuan Kementerian ATR/BPN.

Ia menyebut bahwa PT SAS juga memiliki izin dari kementerian, sehingga perlu ada harmonisasi antara regulasi pusat dan daerah.

“Kami pemerintah memediasi itu. Prinsipnya, kami melindungi masyarakat,” kata Maulana.

Namun, bagi warga, mediasi bukanlah solusi jika tidak menghasilkan tindakan nyata. Mereka menuntut penghentian total, bukan sekadar jeda sementara.

Ketua Barisan Perjuangan Rakyat (BPR) Menolak Stockpile Aur Kenali, Rahmat Supriadi, menyuarakan sikap tegas.

“Kami belum puas dengan pernyataan gubernur. Masyarakat menghendaki penghentian total, bukan sekadar penghentian sementara,” ujarnya.

Rahmat menegaskan bahwa perjuangan warga tidak akan berhenti sampai PT SAS benar-benar angkat kaki dari Aur Kenali, Mendalo Darat, Mendalo Laut, Penyengat Rendah, dan wilayah sekitar.

Baca Juga  Belajar ke Karangsong, Dillah - Muslimin Optimis Sejahterakan Nelayan Tanjabtim

“Langkah kompromi hanya akan memperpanjang penderitaan masyarakat,” katanya.

Sorotan publik kini tertuju pada pemerintah daerah. Di tengah konflik antara warga dan korporasi, masyarakat menuntut keberpihakan yang jelas.

Tokoh muda Aur Kenali, Raul, menyampaikan tantangan terbuka kepada pemerintah.

“Kami tantang pemerintah membuktikan komitmennya dalam melindungi kepentingan rakyat di atas kepentingan korporasi.”

Pertemuan itu mungkin telah usai, namun suara warga belum padam. Mereka bersiap mengawal proses kajian, menyusun langkah lanjutan, dan memastikan bahwa hak hidup aman dan sehat tidak dikorbankan demi kepentingan bisnis.

Pemerintah dituntut untuk tidak hanya menjadi penengah, tetapi menjadi pelindung. | DIA

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Gagalkan Peredaran 52 Kg Sabu, 19 Anggota Satresnarkoba Polresta Jambi Dapat Penghargaan

Berita Utama

Dillah Hich Makin Ngetop, Dukungan Merata di Seluruh Kecamatan

Berita Utama

Al Haris Mau Bangun Flyover dan Jembatan Batanghari III, Cari Dong Duitnya…

Berita Utama

Duet Ganjar – Mahfud Tidak Pengaruhi Suara PKS

Berita Utama

Satgas Karhutla Berangkat Jaga Pos Pencegahan Karhutla di Wilayah Rawan

Berita Utama

Dua Kapal Tabrakan, Kabarnya Akibat Penerangan Minim

Berita Utama

Terjebak di Tengah Kobaran Api, Seorang Kakek Tewas Terbakar

Berita Utama

BBS Tegas Perintahkan Kadis PUPR Renovasi Kantor Camat Kumpeh