Home / Berita Utama / Daerah

Kamis, 2 Mei 2024 - 23:41 WIB

Senandung Jolo Kesenian Tradisional Kabupaten Muarojambi Pecahkan Rekor Dunia

Museum Rekor Indonesia (MURI) memberi penghargaan kepada kesenian tradisional Senandung Jolo asal Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis 2 Mei 2024 | dia

JAMBIBRO.COM – Pemerintah Kabupaten Muarojambi mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan diberikan atas alat musik tradisional yang dibawakan oleh 1.012 siswa/siswi SMP se-Kabupaten Muarojambi.

Penghargaan Rekor MURI diterima langsung oleh Penjabat Bupati Muarojambi, Bachyuni Deliansyah, pada puncak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kamis, 2 Mei 2024.

Piagam penghargaan diserahkan oleh Customer Relations Manager MURI, Andre Purwandono. Menurutnya rekor ini menjadi rekor dunia. Dia sangat mengapresiasi Pemkab Muarojambi yang berpartisipasi memecahkan rekor MURI dunia pertama kali.

“Rekor ini mengangkat kembali seni budaya lokal dan menanamkan jiwa patriotisme kepada ribuan pelajar,” ujar Andre.

Penjabat Bupati Muarojambi, Bachyuni Deliansyah mengungkapkan, rekor MURI itu didapat pasca kegiatan yang digelar secara massal dalam pelestarian budaya asli Muarojambi, Senandung Jolo. Alat musik itu dimainkan oleh para pelajar se-Kabupaten Muarojambi.

Bachyuni berterima kasih kepada tim MURI Dunia yang telah memberi penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Muarojambi. Dia berharap Senandung Jolo terus dilestarikan dan tidak hilang dimakan zaman.

Untuk diketahui, Senandung Jolo merupakan salah satu jenis seni vokal tradisional dari Kelurahan Tanjung, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi. Kesenian ini dikategorikan sebagai sastra tutur, karena bentuk sajiannya berupa pantun diiringi alat musik gambang.

Munculnya kesenian Senandung Jolo berawal dari kebiasaan masyarakat dahulu, yang sebagian besar bermata pencaharian behumo (berladang) di hutan.

Sementara, gambang adalah alat musik sejenis perkusi, terbuat dari beberapa bilah kayu. Gambang ini sebagai instrumen pertama untuk mengiringi vokal dari sebuah pantun yang diciptakan. Juga ada gong pun sebagai instrumen pertama yang berfungsi sebagai pengiring vokal sebuah pantun Senandung Jolo.

Sesuai perkembangan zaman, instrumen ini bertambah menggunakan rebana siam dan gendang bermuka dua.

Kesenian Senandung Jolo biasa digunakan pada saat berselang, atau akan berlangsungnya perkawinan, pengukuhan adat pada hari-hari besar, dan berbagai acara formal lainnya di Kabupaten Muarojambi.

Senandung Jolo yang bermula dari Kelurahan Tanjung kini diambang kepunahan, karena tidak ada yang meneruskannya. Ini terjadi karena tidak adanya minat dan kecintaan anak-anak terhadap kesenian itu. Selain itu, juga tidak ada inisiatif atau kurangnya perhatian para seniman tradisi untuk menularkan kesenian tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muarojambi, Firdaus, berharap dengan dilibatkannya ribuan siswa siswi SMP bermain Senandung Jolo secara massal, dapat memberikan motivasi bagi siswa lainnya untuk mengembangkan dan melestarikan budaya lokal Jambi ini. | DIA

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Nasroel Yasir Lagi-lagi Desak Polda Jambi Tuntaskan Kasus Ijazah Amrizal

Berita Utama

Pemungutan Suara Ulang Pemilu 2024 Berlangsung Lancar

Berita Utama

Halal Bihalal Bersamaan dengan Pesta Anak “Rajo”, Tamu Budi Setiawan Tetap Membludak

Berita Utama

Tim SAR Evakuasi Ibu Hamil dan Lansia Terjebak Banjir

Berita Utama

Kabar Menggembirakan… Pemkot Jambi Berhasil Tambah 13.000 Jaringan Gas dari APBN

Berita Utama

Polda Jambi Ciduk Belasan Kurir Narkoba Jaringan Malaysia Bawa 8 Kilo Sabu

Daerah

Bachyuni Deliansyah Temui Korban Banjir, Cepat Salurkan Bantuan

Daerah

Bupati Dillah Lantik Pengurus TP PKK dan Posyandu Tanjabtim