Pertamina EP Jambi Field alih kelola Lapangan Betung Meruo Senami, salah satu upaya mencapai target 1 juta barel pada 2030 | rel
JAMBIBRO.COM – Pertamina EP (PEP) Jambi Field, bagian dari Pertamina Subholding Upstream Regional 1 Sumatera Zona 1, alih kelola Lapangan Betung (Ex PBMSJ).
Seremonial alih kelola dilaksanakan di Gedung Serbaguna Pertamina EP Field Jambi, Kenali Asam Atas, Kota Baru, Kota Jambi, beberapa waktu lalu.
Lapangan Betung Meruo Senami dahulu dikelola PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi. Ini adalah upaya penyelamatan aset negara yang masih bisa produksi dan bernilai ekonomis, sehingga menjadi salah satu sumber mencapai target satu juta barel pada 2030.
Field Manager Jambi Field, Hermansyah menjelaskan, melalui surat nomor 321/PHR23000/2022-S1 tertanggal 12 September 2022, VP P & O Regional 1 menunjuk langsung Pengelolaan Sementara PT Prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ), untuk produksi di Area Betung Meruo Senami (BMS).
Saat ini Pertamina sudah melakukan survey lokasi untuk pendataan aset di Area Betung, pembuatan Berita Acara Alih Kelola Lapangan Betung dengan mengumpulkan data, namun tidak terbatas pada serah terima aset, stok minyak bersama dengan tim dari Business Partnership Regional 1.
“Pertamina juga telah melakukan pembahasan dan pengajuan ABO untuk Lapangan Betung tahun anggaran 2025 ke PHR Regional 1,” kata Hermansyah.
“Dengan beroperasinya Lapangan Betung, mampu menjadi bagian dari pencapaian produksi migas nasional 1 juta barel. Beroperasinya Lapangan Betung juga menjawab permasalahan illegal drilling di sekitar Lapangan Betung Meruo Senami,” ujar Hermansyah.
Hermansyah menjelaskan, tantangan industri hulu migas dalam memenuhi target produksi migas dari pemerintah, kian hari semakin menantang. Untuk itu harus ada langkah-langkah untuk mencapainya.
“Upaya pencapaian target produksi migas ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Harapannya produksi Lapangan Betung berkontribusi untuk memenuhi target 1 juta barel pada 2030,” ungkap Hermansyah.
Pjs General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 1, Tedjo Sumantri menyebut, prakarsa Betung Meruo Senami Jambi (PBMSJ) merupakan salah satu WK di Bajubang, Kabupaten Batanghari, yang memberi kontribusi bagi Indonesia membantu capaian produksi migas nasional.
Lapangan Betung merupakan contoh pemberdayaan potensi daerah dalam meningkatkan pendapatan, dengan berbagi porsi secara seimbang antara pusat dan daerah.
Pertamina memberi apresiasi sebesar-besarnya dan berterima kasih atas kerja sama dan kontribusi seluruh jajaran Pertamina, serta para pemangku kepentingan daerah yang mendampingi dan mengelola Lapangan Betung.
Untuk diketahui, industri hulu migas Indonesia berkomitmen mengejar target produksi minyak 1 juta barel per hari, dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030.
Penambahan aktivitas hulu migas diyakini meningkatkan roda perekonomian di Provinsi Jambi. Pertamina berharap industri di Jambi terus tumbuh, untuk memajukan perekonomian daerah dan memperkuat perekonomian nasional.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi dalam proses alih kelola ini.
Anggono yakin alih kelola ini membawa manfaat bagi semua pihak, khususnya masyarakat di sekitar Lapangan Betung.
Dijelaskan, pada 1 Februari 2024 dilakukan penandatanganan Berita Acara Serah Kelola Area Operasi Betung Meruo Senami kepada PT Pertamina EP Regional 1. Pada Maret 2024 kembali dioperasikan oleh PEP Field Jambi.
SKK Migas Sumbagsel akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait, untuk memastikan kegiatan hulu migas berjalan aman, efisien dan ramah lingkungan.
Anggono menghimbau pihak PEP Field Jambi agar selalu mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam setiap kegiatan operasi. Pastikan semua pekerja dan masyarakat sekitar terlindungi dari bahaya.
Pada seremonial itu PEP Field Jambi juga memaparkan tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sudah dilakukan, diantaranya di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan melakukan pendampingan anak-anak Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Pompa Air, Kabupaten Batanghari.
Pendampingan dilakukan untuk mengurangi angka buta huruf bagi masyarakat SAD. Selain itu ada pula program di bidang kesehatan dengan fokus mendampingi anak gizi kurang dan stunting.
Kegiatan lainnya, pemberian makanan tambahan (PMT), peningkatan kapasitas bagi anggota kader, serta cek rutin bagi anak yang mengalami gejala kurang gizi dan stunting.
Di bidang peningkatan ekonomi, dilakukan pengembangan UMKM, dengan memberi pendampingan pada kelompok anyaman resam. Resam yang awalnya hanya gulma, diolah menjadi anyaman menarik yang memiliki nilai jual tinggi.
Selain itu ada program pertanian terpadu, melibatkan kelompok tani. Program pertanian terpadu ini menjadi salah satu program unggulan di Desa Pompa Air. Salah satunya upaya peningkatan ketahanan pangan.
Pada Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), PEP Jambi Field memberikan bantuan infrastruktur, seperti perbaikan jalan, perbaikan Sekolah Dasar Negeri (SDN), pembangunan sekolah TK, serta bantuan material rumah ibadah.
Program-program itu dilakukan untuk menciptakan masyarakat sejahtera dan mandiri, sejalan dengan program pemerintah dan mendukung pelaksanaan SDG’s nomor 1, 3, 4, dan 15. | REL