Home / Opini

Minggu, 13 Oktober 2024 - 19:37 WIB

Antara Masduki dan Dumisake

Mangatur Marojahan Siregar

Mangatur Marojahan Siregar

Oleh: Drs Mangatur Marojahan Siregar
Pemerhati sosial di Jambi

SIAPA yang tidak pernah dengar nama bunglon? Nama yang tidak asing di telinga kita, yang tentunya semua orang pasti kenal makhluk yang satu ini.

Makhluk ini salah satu binatang yang lihai merubah diri di manapun berada, untuk kenyamanan dan keselamatan diri sendiri.

Warna tubuh bisa berubah-ubah setiap saat, sesuai tempat dia meloncat, sangat hebat karena tidak semua makhluk bisa demikian.

Di dunia spionase pun sering ditemui agen ganda. Si agen berperan ganda untuk mendapatkan informasi rahasia penting.

Baca Juga  Diantar Ribuan Massa, Romi Hariyanto Diteriaki “Pejuang Demokrasi”

Demikian di salah satu lirik lagu Tapanuli yang cukup populer “Mardua Holong”. Mardua holong artinya mendua hati, di mana salah satu pasangan sejoli tidak setia, bahkan di kalangan umat Kristiani dikenal istilah pelukan Judas Iskariot.

Bunglon, agen ganda, mardua holong dan pelukan Judas Iskariot adalah dunia penghianatan yang sangat menyakitkan.

Bunglon sering dianonimkan sebagai pengkhianat bagi kawannya sendiri, alias menikam dari belakang saat kawan lengah.

Belakangan ini di kalangan timses paslon pilkada tertentu populer istilah “masduki” (masang dua kaki). Ke sana ok, ke sini ok, untuk cari keuntungan.

Baca Juga  Romi - Sudirman Resmi Daftar ke KPU, Syarif Fasha dan Hasbi Anshory Hadir

Tidak beda seperti kelakuan bunglon yang akhirnya ketahuan menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Apa korelasi antara masduki dan dumisake? Masduki masuk golongan bunglon. Sementara dumisake adalah pengabdian seorang pemimpin untuk kesejahteraan rakyat luas. Sangat bertolak belakang.

Istilah dumisake sudah sangat membumi di Bumi Melayu Jambi. Ya, tentu sebagian besar warga Jambi paham apa arti kata yang satu ini.

Dua miliar satu kecamatan (dumisake) adalah program jitu yang digelontorkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, Al Haris – Abdullah Sani, saat menjabat dalam kurun waktu singkat hanya 3,5 tahun.

Baca Juga  Tokoh Berpengaruh di Merangin Ikut Gabung Menangkan Haris - Sani

Tidak dipungkiri, sudah banyak warga merasakan manfaat program ini, baik berupa bantuan beasiswa pendidikan, kesehatan, pembangunan tempat ibadah, dan bantuan langsung bagi warga kurang mampu.

Diakui, pasti masih ada kekurangan dumisake ini. Tiada 100 persen program pemerintah yang langsung sukses dalam waktu singkat, apalagi negeri sedang dilanda Covid-19 saat itu.

Tentu sangat rugi rasanya jika program baik ini putus begitu saja di tengah jalan. Tiada kata lain, selain lanjutkan. Lanjutkan….!!!

Share :

Baca Juga

Opini

Kritik dan Berisik

Opini

Pembukaan Lahan Tanpa Bakar

Opini

Menuju Pariwisata sebagai Penggerak Ekonomi Jambi

Opini

Menyoal Asal Melayu Tanjungjabung Barat

Opini

Menjadi Pahlawan di Era Digital

Opini

BUNUH DIRI: Perlu Penguatan Sosial dan Mental

Opini

Urgensitas Populeritas Jalan Padang Lamo: Lupa Sebelum Terkenal, Diingat Setelah Jalinsum Lumpuh?

Opini

Tenda Arafah, Mina, dan Kem Pengungsian Palestina: Titik Temu Keimanan, Perjuangan dan Kemanusiaan