Home / Opini

Kamis, 8 Agustus 2024 - 14:34 WIB

Pembukaan Lahan Tanpa Bakar

Oleh : Musri Nauli
Advokat tinggal di Jambi

YANG penting dari sebuah masalah bukanlah solusi. Tapi kekuatan yang kita peroleh dalam menemukan solusinya. (Seneca).

Beberapa waktu lalu, Gubernur Jambi Al Haris menyampaikan program Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) mendapatkan hasil yang memuaskan.

Pernyataan ini disampaikan saat panen perdana kelapa sawit pada pembukaan lahan tanpa membakar di Desa Baru, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi.

Lebih lanjut dijelaskan, panen perdana kelapa sawit dari program PLTB yang ditanam dari 30 bulan lalu, sudah bisa dipanen dan buahnya bagus sekali.

Ini pertanda baik bagi warga Desa Baru ini. Oleh karena itu kita perlu mengelola perkebunan ini dengan baik supaya hasilnya bagus dan unggul.

Tema PLTB menarik ditelusuri. Menurut Kompas, 16 Oktober 2018 berjudul pertanian tanpa membakar di lahan gambut ala Desa Ganesha Mukti disebutkan, Badan Restorasi Gambut (BRG) menggagas konsep Pengelolaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) untuk mencegah terjadinya kerusakan fungsi-fungsi lingkungan, dalam hal ini lahan gambut.

Baca Juga  Wabup Muaro Jambi Bersama Kapolda Jambi Cek Karhutla di Desa Gambut Jaya

Dengan konsep ini, pembukaan usaha bisa dilakukan lebih ramah lingkungan”. Tema PLTB merupakan salah satu solusi dan kreativitas terhadap kerusakan gambut yang mengakibatkan kebakaran di wilayah gambut.

Menurut BRGM, PLTB adalah metode pertanian alami yang menitikberatkan kepada prinsip pertanian organik tanpa bakar.

Prinsip ini juga mengandung konsep penting di sektor pertanian.

Dengan menggunakan tanaman lokal yang adaptif pada lahan untuk tanaman holtikultura dan tanaman obat keluarga (toga).

Dalam implementasi dan praktek yang dilakukan, sejak 2017 BRG (sebelum BRGM), BRG telah mengenalkan dan kemudian menjadi mata ajar yang dilakukan dalam kegiatan Sekolah Lapang Petani Gambut (SLPG). Tema PLTB disampaikan di SLPG di setiap DPG/DMPG.

Baca Juga  Romi Larang Camat Tinggalkan Wilayah, Kecuali Sangat Urgen

Menurut Myrna Savitri, Deputi BRGM, SLPB yang mengandung tema PLTB juga memperkenalkan pertanian yang bijak yang didasarkan kepada nilai-nilai harmoni pada alam dan solidaritas antar petani.

Sekolah lapang juga mengadopsi pengetahuan para petani. Baik inovasi pembenahan tanah dan penggunaan pupuk hayati (biasa dikenal dengan pupuk organik), yang berangkat dari berbagai pergumulan praktek di lapangan.

Pengetahuan PLTB tidak sekedar teoritis. Kemudian dipraktekkan yang kemudian dikenal program Demplot. Exercise yang terus menguji praktek gagasan PTLB.

Berbagai praktek yang sudah dikenalkan sejak 2017 kemudian mengalami perkembangan yang signifikan. Peserta SLPG justru melakukan praktek terus menerus. Sehingga menghasilkan bobot kemajuan yang justru dapat “ditularkan” kepada petani lain.

Hasilnya menggembirakan. Selain para kader SLPG yang mampu membersihkan lahan tanpa harus membakar, namun justru meraih hasil panen yang melimpah. Dan pusat-pusat pemasok sayuran kemudian menjadi cerita menggembirakan.

Baca Juga  Asian Agri Beri Penghargaan Desa Bebas Api 2024—2025 dan Teken MoU DBA Periode 2025—2026 di Jambi

Sebagai sebuah konsep yang sangat Aplikasi di masyarakat gambut, PLTB kemudian sudah menggelinding. Dan kemudian semakin membesar. Dengan demikian konsep sederhana dan solusi jitu untuk menyelesaikan konsep “kebakaran gambut” dari hulu.

Namun apapun cerita kegembiraan. Ketika konsep yang semula kurang menarik perhatian namun terus menggelinding dan kemudian digunakan berbagai pemangku kepentingan (multistake holder), maka saya kemudian teringat dengan kata-kata Lucius Annaeus Seneca, 4 SM – 65  (Seneca, eorang filsuf Stoik, negarawan, dan penulis drama Romawi pada Zaman Perak sastra Latin) yang mengatakan “Yang penting dari sebuah masalah bukanlah solusi. Tapi kekuatan yang kita peroleh didalam menemukan solusinya. ***

Share :

Baca Juga

Opini

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi Jambi

Opini

Gercep Jambi Meredam Inflasi

Opini

PILKADA 2024: Saatnya Berpolitik Tanpa Intrik

Opini

Pemimpin dari Kalangan Pengusaha : Bisakah Mereka Lebih Memahami Masalah Rakyat?
Budi Setiawan

Opini

Saya Budi, Terima Kasih Warga Jambi, Terima Kasih Airlangga

Opini

Menjadi Pahlawan di Era Digital

Opini

POLITISI JADI PROFESOR: Demi Gengsi atau Kontribusi?

Opini

Perjalanan Merry Riana Education dari Garasi Menuju Lantai Bursa