Home / Berita Utama

Jumat, 7 Maret 2025 - 03:11 WIB

Menyedihkan… Siswi SMK Korban Bully, Sang Ayah Malah Jadi Tersangka

RA, siswi SMK dari keluarga tidak mampu menjadi korban bully oleh teman sekolahnya | dok pribadi

RA, siswi SMK dari keluarga tidak mampu menjadi korban bully oleh teman sekolahnya | dok pribadi

JAMBIBRO.COM — Sungguh menyedihkan nasib RA, seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Jambi. Siswi kelas 11 SMK Negeri 1 Kota Jambi itu di-bully oleh teman sekelasnya.

RA adalah remaja dari keluarga tidak mampu. Ayahnya, E, hanya seorang tukang parkir. Penghasilan sang ayah tidak menentu. Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk reot dan nyaris roboh, di Kelurahan Pematang Sulur, Telanaipura, Kota Jambi.

Gubuk panggung itu merupakan pinjaman dari saudara E. RA tinggal bersama ayah, ibu, dan dua adiknya yang masih kecil. Kehidupan mereka sehari-hari selalu kekurangan.

Hidup dari petugas parkir, setiap hari E harus bekerja keras. Tak peduli hujan atau di bawah panasnya terik matahari. Dalam sehari E mendapat uang paling banyak 100.000 rupiah. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jelas tidak cukup.

RA dan adik-adiknya boleh dibilang jarang menikmati makanan bergizi. Apalagi ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga.

Kehidupan keluarga miskin ini belakangan semakin memburuk. E harus berurusan dengan kepolisian. Dia bahkan ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satreskrim Polresta Jambi.

Penetapan status tersangka terhadap E berawal dari bully yang diderita RA. Gadis belia itu acap kali mendapat ejekan dari teman sekelasnya, MS. Perlakuan MS pada RA itu bahkan sudah terjadi sejak mereka duduk di bangku SMP.

Sikap MS membuat mental dan emosional RA sebagai perempuan terganggu. RA merasa tidak aman dan tidak nyaman berada di lingkungan sekolahnya. Namun RA tak bisa berbuat banyak, karena dia ingin sekolah.

“Penetapan tersangka ayah saya pada Selasa 25 Februari 2025 membuat saya, ibu, dan adik-adik yang masih kelas 2 SD dan berumur 1 tahun frustasi. Ayah saya hanya tukang parkir, beliau tulang punggung keluarga kami,” ujar RA.

E dilaporkan ke polisi oleh ayah MS. Ceritanya, Selasa 13 agustus 2024, sekira pukul 13.30 WIB, saat jam istirahat sekolah, RA ke toilet lalu kembali masuk ke kelas. Tapi saat akan masuk ke kelas, pintu kelas dikunci dari dalam.

Sambil menangis dan panik yang selalu menghantui, RA menelpon ayahnya. Dia terpaksa mengungkapkan semua kekejaman MS selama ini kepadanya. RA sudah tidak sanggup lagi menjadi korban bully.

Kasihan pada putri sulungnya, E datang ke SMK Negeri 1 Kota Jambi. Setelah permisi pada guru, E mencari MS. Tapi sayang, MS malah terkesan mengejek E sambil pergi meninggalkan E di kelas.

Harapan untuk melindungi dan mengatasi masalah anaknya, berubah menjadi malapetaka tak berdasar. E dilaporkan oleh ayah MS ke Polresta Jambi, dengan tuduhan kekerasan terhadap anak.

Menghadapi masalah yang menimpa ayahnya, RA terus memohon pertolongan kepada Allah SWT. RA juga meminta perlindungan kepada Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jambi, dan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono.

RA sangat memohon ketidakadilan yang menghimpit keluarganya. Dia sangat berharap masalah yang dihadapinya, terutama yang menimpa ayahnya. | DOD

Share :

Baca Juga

Berita Utama

Gubernur dan Kapolda Jambi Keliling di Malam Natal, Pastikan Situasi Keamanan Kondusif

Berita Utama

Katanya RSUD Raden Mattaher Bagus, Insentif Nakes Ajah Lima Bulan Tak Dibayar…

Berita Utama

Sidak Pasar Jelang Lebaran, Wali Kota Jambi: Harga Stabil, Stok Aman

Berita Utama

Tak Mau Perjuangan Menolak Stockpile Ternoda, Warga Aurkenali Desak Mobil Sampah Bantuan PT SAS Dikembalikan

Berita Utama

Kebakaran Hebat di Desa Sungai Itik, Puluhan Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Berita Utama

Budi Setiawan dan PPP Makin “Mesra”

Berita Utama

Dua Kilo Sabu dan Belasan Ribu Pil Ekstasi Diblender, Duitnya Hampir 6 Miliar

Berita Utama

Hati-Hati Pilih Wakil, Budi Setiawan Utamakan Kemajuan Kota Jambi