Gubernur Jambi, Al Haris, saat memberi keterangan pers, terkait angkutan batu bara melalui sungai, Selasa, 15 Mei 2024 | agus/dia
JAMBIBRO.COM – Peristiwa kapal tongkang pengangkut batu bara menabrak fender Jembatan Batanghari I, Senin kemarin, membuat Gubernur Jambi, Al Haris, marah.
Sehari berselang, Selasa, 14 Mei 2024, Al Haris langsung menggelar rapat, di Ruang Pola Kantor Gubernur Jambi. Agendanya, mengevaluasi operasional angkutan batu bara melalui sungai.
Dalam rapat itu, Al Haris meminta pengusaha batu bara yang terkait dengan insiden itu bertanggung jawab. Dia minta fender (tiang pancang baja) Jembatan Batanghari I yang rusak segera diperbaiki.
“Kejadian itu cukup serius. Pengusahanya harus bertanggung jawab. Segera perbaiki tiang jembatan yang rusak,” tandas Haris.
Menurut Al Haris, Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya memperbaiki sistem angkutan batu bara di Jambi. Paling utama adalah percepatan pembangunan jalan khusus angkutan batu bara.
“Kami dari hari ke hari mencoba memperbaiki sistem yang ada. Kemarin kami coba alihkan ke sungai, untuk solusi jangka pendek, menjelang jalan khusus selesai,” ungkapnya.
Al Haris menyebut, angkutan batu bara melalui jalur darat sangat luar biasa dampaknya. Banyak terjadi kecelakaan lalu lintas, bahkan sampai menyebabkan kematian.
Untuk mengantisipasi dampak itu, Pemprov Jambi mencoba mengalihkannya ke jalur sungai. Sejauh ini berjalan baik. Namun terjadi insiden-insiden yang menyebabkan kerusakan jembatan.
Al Haris juga menginstruksikan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi agar melengkapi rambu-rambu lalu lintas di alur Sungai Batanghari. Kelengkapan itu penting untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan di sungai.
“Kami akui kelengkapan di sungai belum lengkap. Untuk itu saya instruksikan dinas perhubungan melengkapinya, terutama rambu-rambu lalu lintas, pengamanan, pengawasan, dan pos-pos sungai,” jelas Haris.
Pada rapat evaluasi ini, Al Haris juga minta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) menghitung biaya perbaikan Jembatan Batanghari 1 yang tertabrak. Jembatan itu harus diperbaiki sampai kembali seperti biasa.
Kepala BPJN Jambi, Ibnu Kurniawan, menyatakan bahwa kerusakan fender Jembatan Batanghari I ada dua titik, yaitu pada Pilar 4 dan 5. Sementara 1 buah fender di Pilar 6 hilang. | DIA