JAMBIBRO.COM — Pemerintah Kota Jambi terus berinovasi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor retribusi parkir. Salah satu langkah terbaru adalah penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) melalui sistem CCTV yang mampu menganalisis rekaman video secara real-time.
Inisiatif ini dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar di Ruang Rapat Wali Kota Jambi, Senin 13 Oktober 2025, dihadiri langsung oleh Wali Kota Dr. H. Maulana, Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, para kepala OPD, serta pihak ketiga dari PT. Perdana Karya Teknologi.
Wali Kota Maulana menegaskan, sistem AI CCTV tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan PAD dari sektor parkir, tapi juga memperkuat sistem keamanan kota. Kerja sama dengan pihak ketiga menjadi solusi karena keterbatasan anggaran daerah.
“Saya ingin seluruh CCTV di Kota Jambi saling terkoneksi. Ini bukan hanya soal parkir, tapi juga keamanan. Karena keterbatasan APBD, kita perlu kolaborasi dengan pihak ketiga,” ujar Maulana.
Sebagai tahap awal, teknologi ini akan diuji coba di kawasan pasar dalam satu hingga dua bulan ke depan. Sistem AI akan mendeteksi aktivitas parkir secara otomatis melalui kamera pengawas.
“Teknologi ini memberi harapan baru. Semua aktivitas akan tercatat, dan para juru parkir akan diangkat sebagai karyawan dengan hak-hak seperti gaji dan BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Maulana juga mengungkapkan, target kerja sama mencakup pemasangan 475 titik CCTV di seluruh wilayah Kota Jambi. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) direncanakan pada awal tahun 2026.
“Uji coba akan dimulai dalam waktu dekat. Jika berjalan lancar, Januari tahun depan kita mulai kerja sama penuh untuk seluruh kota,” tambahnya.
Maulana menekankan, seluruh investasi dilakukan oleh pihak ketiga, sementara Pemkot Jambi hanya menerima manfaat dari sistem yang dibangun. Upaya ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi retribusi parkir yang sebelumnya telah dimulai dengan penerapan sistem pembayaran digital QRIS, meski belum maksimal.
“Retribusi parkir masih jauh dari potensi maksimal. Sejak saya dilantik, berbagai langkah telah dilakukan, termasuk QRIS, namun belum optimal,” tutup Maulana.
Direktur PT. Perdana Karya Teknologi, M. Reza Fahlevi, menyampaikan, permasalahan parkir merupakan isu global yang juga dihadapi Kota Jambi. Menurutnya, tidak adanya sistem audit real-time menjadi penyebab utama kebocoran pendapatan.
“Solusi kami adalah pengawasan real-time berbasis AI. Dengan teknologi ini, pendapatan yang masuk bisa dipastikan akurat, dan jika ada penyimpangan, bukti rekaman tersedia,” ujar Reza.
Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan perhitungan ulang terhadap jumlah titik CCTV yang akan dikelola dalam investasi mendatang. | DIA















